Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blak-blakan Joe Biden Soal Hubungan dengan PM Israel Netanyahu

Presiden Amerika Serikat, Biden menuai kritik keras atas dukungannya kepada Israel yang merespons serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Presiden AS Joe Biden berjalan di halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg
Presiden AS Joe Biden berjalan di halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara terbuka menyampaikan perihal hubungan rumit yang dia miliki dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Melansir Reuters pada Selasa (12/12/2023), Biden menyatakan bahwa dirinya dengan Netanyahu sering berselisih paham selama bertahun-tahun hingga saat ini, serta soal keadaan Netanyahu yang menurutnya kini berada pada titik sulit.

Ketika berbicara di Gedung Putih untuk acara festival Hanukkah Yahudi, pria berusia 81 tahun itu mengenang hubungannya selama puluhan tahun dengan Netanyahu sembari menunjukkan foto lama mereka.

"Aku menulis di atasnya, 'Bibi [sapaan akrab Netanyahu], aku mencintaimu, tapi aku tidak setuju dengan apa pun yang kamu katakan,'" katanya, disambut tepuk tangan warga Yahudi.

Biden kemudian menyampaikan bahwa hal yang sama masih terjadi pada hari ini. Menurutnya, Israel saat ini berada dalam “titik yang sulit” dan dirinya mempunyai perbedaan pendapat dengan beberapa pemimpin Israel.

Dia tidak merinci perbedaan apa yang masih ada di antara kedua tokoh tersebut, meskipun dalam beberapa pekan terakhir perselisihan itu mencakup isu-isu perang melawan Hamas dan perlakuan terhadap warga Palestina.

Diketahui, Biden menuai kritik keras atas dukungannya kepada Israel yang merespons serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan balasan Israel telah membunuh 18.205 orang dan melukai hampir 50.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sehingga memicu kecamandi Amerika Serikat.

Biden mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang merayakan hari raya di Gedung Putih bahwa, terlepas dari perbedaan dengan kepemimpinan Israel, komitmennya terhadap “negara Yahudi yang merdeka” tidak dapat digoyahkan.

“Saudara-saudara, jika tidak ada Israel, tidak akan ada orang Yahudi di dunia yang aman,” kata Biden. 

Dia mengatakan bantuan AS kepada Israel akan terus berlanjut sampai Hamas berhasil “disingkirkan”, tetapi dia memperingatkan bahwa opini publik bisa berubah secara drastis Dan membahayakan Israel.

“Kita harus berhati-hati. Mereka harus berhati-hati. Opini publik seluruh dunia bisa berubah dalam semalam. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi," lanjutnya.

Biden kemudian mengatakan bahwa AS akan terus berupaya untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza, mempercepat bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, dan menekankan kepada rekan-rekan di Israel perihal perlindungan terhadap kehidupan warga sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper