Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa setidaknya 17.700 warga Palestina telah tewas sejak eskalasi dimulai, pada 7 Oktober 2023.
Kementerian itu juga menyatakan berdasarkan catatan, sejauh ini terdapat 48.780 orang yang terluka akibat pengeboman Israel.
Melansir Reuters, juru bicara kementerian yang dikelola Hamas itu, Ashraf Al-Qidra mengatakan bahwa 2 orang paramedis terluka dalam beberapa jam terakhir.
Adapun 2 orang paramedis itu terluka saat pasukan Israel menargetkan ambulans yang sedang berupaya mengevakuasi pasien yang terluka di Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Lebih lanjut, dia mengecam tindakan Israel tersebut, yang menurutnya melakukan perang terhadap rumah sakit, ambulans dan tim medis.
Israel mengklaim Hamas beroperasi dari dalam rumah sakit dan telah merilis rekaman yang mendukung klaim tersebut.
Baca Juga
Sebelumnya, Israel juga menargetkan ambulans yang menurutnya digunakan oleh Hamas. Namun, Hamas membantah hal tersebut.
Pasukan Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas di Gaza setelah terjadi serangan lintas batas di wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023.
Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas untuk selamanya, dengan berupaya melakukan pemboman ke seluruh wilayah Gaza, dengan serangan darat maupun udara.
Gencatan senjata di Gaza telah dicapai selama 7 hari, namun setelah berakhirnya gencatan senjata, Israel kembali meluncurkan bom ke wilayah Palestina itu.
Beberapa serangan Israel juga mengarah ke wilayah Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza. Serangan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.