Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Kutuk Veto AS terhadap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Hamas mengutuk veto Amerika Serikat (AS) terhadap rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Kimihiro Ishikane, Wakil Tetap Jepang untuk PBB, menghadiri pertemuan mengenai penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di markas besar PBB di New York City , AS, 8 Desember 2023. REUTERS/David Dee Delgado
Kimihiro Ishikane, Wakil Tetap Jepang untuk PBB, menghadiri pertemuan mengenai penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di markas besar PBB di New York City , AS, 8 Desember 2023. REUTERS/David Dee Delgado

Bisnis.com, JAKARTA – Hamas mengutuk veto Amerika Serikat (AS) terhadap rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza, menganggapnya tidak etis dan tidak manusiawi.

Veto diberikan dalam pemungutan suara Dewan Keamanan (DK) PBB atas konflik di Gaza yang berlangsung pada Jumat (8/12).

Melansir Reuters, Hamas mengutuk keras veto AS yang menghalangi usulan DK PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas pada Jumat (8/12/2203) malam dalam sebuah pernyataan resmi.

Pejabat itu menyebut bahwa keinginan Washington itu sebagai tindakan yang "tidak etis dan tidak manusiawi".

“Hambatan AS terhadap penerbitan resolusi gencatan senjata adalah partisipasi langsung pendudukan dalam membunuh rakyat kami dan melakukan lebih banyak pembantaian dan pembersihan etnis,” kata Ezzat El-Reshiq, anggota biro politik kelompok tersebut.

 Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab. Sementara itu, Inggris abstain.

Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (6/12/2023) membuat langkah yang jarang terjadi, yaitu secara resmi memperingatkan 15 anggota DK PBB mengenai ancaman global dari agresi militer Israel di Palestina yang berlangsung dua bulan.

DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper