Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya harus siap mendengar kabar buruk dari Ukraina.
Ukraina sedang menghadapi kondisi yang sulit. Perang dengan Rusia masih terus berlanjut. Di satu sisi, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, juga memicu kekhawatiran kurangnya dukungan dari Barat kepada negara bekas Uni Soviet tersebut.
Stoltenberg merasakan kekhawatiran atas situasi di Ukraina yang saat ini dilanda perang dengan Rusia, yang berkemungkinan memburuk di masa depan.
“Kita juga harus bersiap menghadapi kabar buruk. Perang berkembang secara bertahap. Namun kita harus mendukung Ukraina dalam masa baik dan buruk," katanya, dilansir TASS, Rabu (6/12/2023).
Stoltenberg mengatakan sangat penting untuk meningkatkan produksi amunisi, tetapi negara-negara NATO tidak mampu memenuhi peningkatan permintaan amunisi tersebut.
Dia mengatakan Ukraina kini berada dalam situasi kritis, namun dia menolak merekomendasikan hal yang harus dilakukan oleh Kyiv.
Baca Juga
“Saya akan menyerahkan kepada Ukraina dan komandan militernya untuk mengambil keputusan operasional yang sulit ini,” ujarnya.
Sementara itu, dia juga menanggapi kemungkinan tantangan yang akan dihadapi industri pertahanan Eropa.
“Salah satu permasalahan yang harus kita atasi adalah fragmentasi industri pertahanan Eropa,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan pentingnya untuk tidak membiarkan harga amunisi naik karena saat ini permintaan sedang meningkat.
Stoltenberg mengatakan tidak ada perkembangan signifikan di medan perang Ukraina-Rusia selama beberapa bulan terakhir. Dia menolak memberikan pandangan tentang yang mungkin terjadi selanjutnya.
“Perang pada dasarnya tidak dapat diprediksi. Tetapi kami tahu bahwa semakin kami mendukung Ukraina, semakin cepat perang akan berakhir," tambahnya.