Bisnis.com, JAKARTA - NATO akan melakukan latihan besar yang melibatkan jet tempur yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Kendati demikian, bom nuklir aktif tidak dilibatkan dalam latihan besar yang diadakan NATO tersebit.
Latihan Steadfast Noon yang dilakukan aliansi ini diadakan setiap tahun dan melibatkan pesawat berkemampuan nuklir, jet konvensional, pesawat pengintai dan pengisian bahan bakar, dan akan melibatkan lebih dari selusin sekutu NATO.
Latihan tersebut dijadwalkan pada Senin depan dan diperkirakan akan berlanjut hingga 26 Oktober.
“Steadfast Noon akan meningkatkan kredibilitas, efektivitas dan keamanan penangkal nuklir kita, dan ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa NATO akan melindungi dan membela semua sekutu,” kata Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg selama konferensi aliansi.
Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan para pemimpin NATO pada 11 Oktober yang meyakinkan Kyiv bahwa bantuan militer akan terus berlanjut ketika negara yang dilanda perang itu bersiap menghadapi musim dingin.
Baca Juga
Adapun Rusia diperkirakan akan menarik diri dari Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, yang diadopsi pada tahun 1996 dan dirancang untuk mengatur uji coba nuklir, namun tidak pernah sepenuhnya berlaku.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada wartawan pada 10 Oktober bahwa jika terjadi uji coba nuklir AS, Moskow akan dipaksa untuk melakukan hal yang sama.