Bisnis.com, JAKARTA - Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Nihayatul Wafiroh menjawab tudingan pihak Prabowo-Gibran terkait usulan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar debat khusus calon wakil presiden (cawapres) dihilangkan.
Nihayatul mengatakan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut hanya ingin pemaparan visi dan misi.
"Dalam FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, kami mencatat usulan dari Tim Paslon Nomor 2 (Prabowo-Gibran) agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja," kata Nihayatul dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Nahiyatul menyebut bahwa kubu Prabowo-Gibran menginginkan format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan.
Sebab, pihak dari paslon nomor dua ini menganggap bahwa sistem saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon.
Nihayatul pun menyampaikan bahwa pihaknya dengan tegas menolak usulan kubu Prabowo-Gibran. Sebab, jika disetujui akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon.
Baca Juga
"Serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon Nomor 3 (Ganjar Pranowo-Mahfud MD)," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait dtudingan penghilangan debat cawapres, Nihayatul mengatakan bahwa pihaknya menilai sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat.
Sebab, kehadiran paslon secara lengkap tetap penting, meskipun hanya capres atau cawapres saja yang tengah berdebat.
"Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali. Usulan kami untuk 'Hadir berpasangan lengkap' bukan berarti 'hadir untuk berdebat' serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres," ucapnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran Dradjad H. Wibowo mengklaim pihak pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mengusulkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar debat khusus calon wakil presiden (cawapres) dihilangkan.
Dradjad menjelaskan, KPU mengadakan diskusi bersama ketiga perwakilan capres-capres peserta Pilpres 2024 pada 29 November 2023. Berdasarkan catatan dari notulen internal pihak Prabowo-Gibran, Ketua KPU Hasyim Asy’ari membuka rapat.
“KPU [paparkan] mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain, dan susunan acara debat. Setelah itu perwakilan setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan masukan/usulan,” jelas Dradjad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/12/2023).
Menurutnya, saat itu perwakilan AMIN menyampaikan beberapa masukan. Secara implisit, mereka usul agar tidak ada debat khusus yang hanya diikuti oleh cawapres saja.
“Salah satu [usulannya] berbunyi kira-kira sebagai berikut: ‘Agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu / porsi berbicara silakan diatur oleh KPU.. Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya,” jelas Dradjad.