Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timnas AMIN: Prabowo-Gibran Hanya Ingin Memaparkan Visi-Misi, Bukan Debat

Co-captain Timnas AMIN menyebut bahwa kubu Prabowo-Gibran hanya ingin mengusulkan visi-misi tanpa adanya debat antar paslon.
Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan), Sekjen Novita Dewi (kiri) saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan
Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan), Sekjen Novita Dewi (kiri) saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan

Bisnis.com, JAKARTA - Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Nihayatul Wafiroh menjawab tudingan pihak Prabowo-Gibran terkait usulan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar debat khusus calon wakil presiden (cawapres) dihilangkan.

Nihayatul mengatakan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut hanya ingin pemaparan visi dan misi.

"Dalam FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, kami mencatat usulan dari Tim Paslon Nomor 2 (Prabowo-Gibran) agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja," kata Nihayatul dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).

Nahiyatul menyebut bahwa kubu Prabowo-Gibran menginginkan format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan. 

Sebab, pihak dari paslon nomor dua ini menganggap bahwa sistem saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon.

Nihayatul pun menyampaikan bahwa pihaknya dengan tegas menolak usulan kubu Prabowo-Gibran. Sebab, jika disetujui akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon.

"Serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu.  Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon Nomor 3 (Ganjar Pranowo-Mahfud MD)," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait dtudingan penghilangan debat cawapres, Nihayatul mengatakan bahwa pihaknya menilai sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. 

Sebab, kehadiran paslon secara lengkap tetap penting, meskipun hanya capres atau cawapres saja yang tengah berdebat. 

"Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali. Usulan kami untuk 'Hadir berpasangan lengkap' bukan berarti 'hadir untuk berdebat' serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres," ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran Dradjad H. Wibowo mengklaim pihak pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mengusulkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar debat khusus calon wakil presiden (cawapres) dihilangkan.

Dradjad menjelaskan, KPU mengadakan diskusi bersama ketiga perwakilan capres-capres peserta Pilpres 2024 pada 29 November 2023. Berdasarkan catatan dari notulen internal pihak Prabowo-Gibran, Ketua KPU Hasyim Asy’ari membuka rapat.

“KPU [paparkan] mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain, dan susunan acara debat. Setelah itu perwakilan setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan masukan/usulan,” jelas Dradjad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/12/2023).

Menurutnya, saat itu perwakilan AMIN menyampaikan beberapa masukan. Secara implisit, mereka usul agar tidak ada debat khusus yang hanya diikuti oleh cawapres saja.

“Salah satu [usulannya] berbunyi kira-kira sebagai berikut: ‘Agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu / porsi berbicara silakan diatur oleh KPU.. Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya,” jelas Dradjad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper