Bisnis.com, SOLO - Keluarga sandera Elma Avraham menolak dikunjungi oleh Perdana Menteri Netanyahu, setelah dibebaskan oleh Hamas.
Keluarga Avraham tidak mau bertemu dengan Netanyahu saat sang Perdana Menteri melakukan kunjungannya ke Pusat Medis Soroka di Beersheba, menurut laporan media Ibrani.
Avraham, seorang warga Kibbutz Nahal Oz berusia 84 tahun, dikembalikan dalam kondisi kritis setelah Hamas gagal memberinya obat-obatan penting setiap hari selama sekitar 50 hari.
Soroka mengatakan bahwa tidak ada lagi bahaya dalam hidup Avraham setelah sang tahanan kini menjalani masa pemulihan di rumah sakit.
Meskipun saat ini belum ada keterangan resmi mengapa Avraham menolak kedatangan Netanyahu di rumah sakit.
Di sisi lain, banyak keluarga Israel menuduh pemerintah sengaja membahayakan nyawa mereka di tengah konflik dengan Hamas.
Baca Juga
Mereka menuding bahwa Ben-Gvir, seorang tokoh pemecah belah dalam politik Israel yang menginginkan Israel mencaplok wilayah Palestina, semakin membahayakan orang-orang yang mereka cintai.
Pasalnya dengan undang-undang pembunuhan terori yang diusulkan Ben-Gvir, Hamas dinilai kurang bersedia melepaskan sandera.
Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan Hamas akan dugaan bahwa Israel akan mengeksekusi tahanan Palestina.
Dalam rapat parlemen, anggota keluarga memegang foto orang yang mereka cintai dan melampiaskan rasa frustrasinya dengan lantang.
Ia meminta pemerintah segera mencari langkah konkret untuk membebaskan sandera.
“Bawa mereka pulang! Daripada membicarakan orang mati, bicaralah tentang orang hidup. Berhentilah bicara tentang pembunuhan orang Arab. Bicara tentang menyelamatkan orang Yahudi. Ini adalah pekerjaanmu!” teriak masyarakat Israel pemerintah.