Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibebaskan Hamas, Keluarga Tahanan Ini Menolak Bertemu Netanyahu

Keluarga seorang tahanan dari Israel yang dibebaskan Hamas, menolak ditemui oleh Perdana Menteri Netanyahu di rumah sakit.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad

Bisnis.com, SOLO - Keluarga sandera Elma Avraham menolak dikunjungi oleh Perdana Menteri Netanyahu, setelah dibebaskan oleh Hamas.

Keluarga Avraham tidak mau bertemu dengan Netanyahu saat sang Perdana Menteri melakukan kunjungannya ke Pusat Medis Soroka di Beersheba, menurut laporan media Ibrani.

Avraham, seorang warga Kibbutz Nahal Oz berusia 84 tahun, dikembalikan dalam kondisi kritis setelah Hamas gagal memberinya obat-obatan penting setiap hari selama sekitar 50 hari.

Soroka mengatakan bahwa tidak ada lagi bahaya dalam hidup Avraham setelah sang tahanan kini menjalani masa pemulihan di rumah sakit.

Meskipun saat ini belum ada keterangan resmi mengapa Avraham menolak kedatangan Netanyahu di rumah sakit.

Di sisi lain, banyak keluarga Israel menuduh pemerintah sengaja membahayakan nyawa mereka di tengah konflik dengan Hamas.

Mereka menuding bahwa Ben-Gvir, seorang tokoh pemecah belah dalam politik Israel yang menginginkan Israel mencaplok wilayah Palestina, semakin membahayakan orang-orang yang mereka cintai.

Pasalnya dengan undang-undang pembunuhan terori yang diusulkan Ben-Gvir, Hamas dinilai kurang bersedia melepaskan sandera.

Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan Hamas akan dugaan bahwa Israel akan mengeksekusi tahanan Palestina.

Dalam rapat parlemen, anggota keluarga memegang foto orang yang mereka cintai dan melampiaskan rasa frustrasinya dengan lantang.

Ia meminta pemerintah segera mencari langkah konkret untuk membebaskan sandera. 

“Bawa mereka pulang! Daripada membicarakan orang mati, bicaralah tentang orang hidup. Berhentilah bicara tentang pembunuhan orang Arab. Bicara tentang menyelamatkan orang Yahudi. Ini adalah pekerjaanmu!” teriak masyarakat Israel pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper