Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FX Rudy Kritik Gibran: Rakyat Jangan Dibohongi

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy menyebutkan Gibran Rakabuming Raka, telah membohongi warganya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tiba di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (26/10/2022)./Istimewa
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tiba di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (26/10/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy menyebutkan calon wakil presiden nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah membohongi warganya.

Rudy beralasan, Gibran menyebutkan ada 17 skala prioritas di Solo. Meski demikian, semua program itu dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan CSR corporate social responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan).

"Masjid [Sheikh Zayed] kok skala prioritas, itu dari mana? Uangnya dari luar negeri [CSR]," ujar Rudy kepada wartawan di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (30/11/2023).

Dia menjelaskan, skala prioritas itu seharusnya buah pikir dari wali kota itu sendiri, dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Kemudian, dibahas dalam KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara).

"Jadilah yang namanya Perda [Peraturan Daerah] APBD, itu baru namanya skala prioritas. Jadi rakyat jangan dibohongi. Lah jadi wali kota wes mbohongi [sudah bohongi] kok," jelasnya.

Rudy menegaskan, program atau skala prioritas seharusnya menggunakan APBD. Dia tahu karena juga pernah jadi wali kota Solo.

Lebih lanjut, Rudy meyakini pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD tetap akan mendapatkan suara mayoritas di Jawa Tengah dalam Pilpres 2024. Menurutnya, tidak akan terlalu banyak pengaruh meski Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Saya optimis, saya bekerja, begitu saja. Anak-anak, kader-kader PDIP sekarang bangkit karena keculasan dan kebohongan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper