Bisnis.com, SOLO - Presiden RI, Joko Widodo, pamer fotonya terpampang besar di sebuat koran berbahasa Inggris.
"Indonesia Builds Superpower Dreams". Begitu judul besar artikel sehalaman penuh Financial Times edisi Kamis 16 Novermber 2023 yang saya baca ini.
Dengan bangga, RI 1 ini mengatakan bahwa koran tersebut menuliskan tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan IKN.
"Surat kabar harian bisnis ini menuliskan mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ibu kota negara Nusantara, posisi Indonesia dalam rivalitas antara negara besar saat ini, hingga situasi politik dalam negeri," bunyi keterengan Jokowi di akun Twitternya.
Akan tetapi, meski tulisannya kecil, netizen cukup jeli tentang topik apa yang dibahas di koran tersebut.
Dari pengamatan Bisnis, koran berbahasa Inggris yang dibaca Jokowi tersebut banyak memunculkan kritik pada pemerintahan era Jokowi.
Baca Juga
Pada enam paragraf pertama, koran tersebut menyoroti bagaimana ambisi Jokowi membangun Ibu Kota Nusantara untuk menggantikan Jakarta yang sudah sangat penuh sesak dengan manusia dan masalahnya.
Koran tersebut mengutip pernyataan Jokowi tentang keraguan bahwa masyarakat mungkin tidak ingin pindah dari Jakarta
"Mereka akan datang, bandingkan dengan Jakarta yang penuh banjir, polusi dan kemacetan. Anak-nak muda pasti suka di sini," kata Jokowi dilansir dari koran tersebut.
Namun tak lupa, penulis koran memunculkan pertanyaan yang seharusnya cukup menjadi kritik keras pada ambisi Joko Widodo tersebut.
"Atau Indonesia ditakdirkan untuk mengalami kekecewaan secara ekonomi seperti yang sering terjadi sebelumnya?" tulis koran tersebut di paragraf 13.
Hubungan Indonesia dengan Washington dan Beijing
Dalam koran tersebut diulas pula bagaimana hubungan antara Indonesia dengan AS dan China.
Koran berbasa Inggris yang dipamerkan Jokowi tersebut memang menulis bahwa sejak Jokowi menang pemilihan pada tahun 2014 GDP naik 5% dalam setahun.
Akan tetapi, di sana tertulis pula bahwa kenaikkan ini imbas dari hubungan Indonesia dengan AS dan China.
Kemudian, koran juga menyebut bagaimana cara Jokowi mengambil posisi saat China dan AS berseteru. Alih-alih memihak, Jokowi memutuskan netral dengan memanfaatkan posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
"Ketika hubungan antara AS dan Beijing memburuk, ia mengambil jalan tengah yang cerdik. Memperkuat posisinya adalah landasan Indonesia, yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia," bunyi koran tersebut yang dibahas dengan kalimat yang sangat panjang.
Pertanyaan tentang Politik Dinasti, Gibran dan Mahkamah Keluarga
Namun yang tak kalah menarik dari ulasan koran tersebut ada di sub bab terakhir dengan judul "Questions Over Corruption".
Dalam ulasannya, koran bertanya tentang apa yang terjadi di Indonesia belakangan ini tentang majunya Gibran sebagai Cawapres dengan bantuan pamannya, Anwar Usman.
"Pada bulan Oktober, Mahkamat Konstitusi yang dimimpin oleh adik ipar Jokowi, Anwar Usman mengeluarkan keputusan yang membuat anak sulung Jokowi untuk jadi Cawapres di Pilpres 2024," tulis koran itu.
"Itu artinya, usia minimal 40 tahun kini tidak berlaku lagi untuk semua kandidat," tambahnya.