Bisnis.com, JAKARTA - Kemerdekaan Indonesia, yang kita nikmati saat ini, adalah hasil dari perjuangan besar para pahlawan yang rela berkorban demi cita-cita kemerdekaan. Namun, perjuangan mereka tidak berhenti setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pertempuran-pertempuran sengit pun masih harus dilalui untuk mempertahankan kedaulatan negara. Salah satunya adalah Pertempuran Ambarawa, pertempuran epik yang terjadi di Ambarawa.
Latar Belakang Pertempuran Ambarawa
Dari catatan sejarah yang terdokumentasi dalam buku Sejarah 3 SMA Kelas XII karya Sardiman (2008), pertempuran Ambarawa berlangsung dari 29 November hingga 15 Desember 1945. Pertempuran ini melibatkan pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan para pemuda Indonesia melawan pasukan Inggris.
Semuanya bermula dari insiden di Magelang setelah Brigade Artileri Divisi India ke-23 mendarat di Semarang pada 20 Oktober 1945. Pada awalnya, pihak Republik Indonesia mengizinkan mereka untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang. Namun, kedatangan mereka membawa serta NICA (Nederland Indische Civil Administration) yang memberikan senjata kepada para tawanan. Insiden di Magelang pada 26 Oktober 1945 memicu pertempuran antara TKR dan tentara Sekutu.
Pertempuran ini hampir saja mereda saat Presiden Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethell tiba di Magelang pada 2 November 1945 dan berhasil mencapai kesepakatan gencatan senjata yang diatur dalam 12 pasal. Namun, janji dari pihak Sekutu tidak dihormati. Akibatnya, pada 20 November 1945 terjadi pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan Sekutu di Ambarawa. Pada 21 November 1945, pasukan Sekutu yang sebelumnya berada di Magelang ditarik ke Ambarawa.
Keadaan semakin tegang ketika pada 26 November 1945, pimpinan pasukan TKR dari Purwokerto, Letkol Isdiman, gugur dalam pertempuran. Kolonel Sudirman kemudian mengambil alih pimpinan. Dengan bantuan dari berbagai daerah, pasukan Sekutu berhasil dipukul mundur pada 15 Desember 1945 dan bertahan di Semarang.
Baca Juga
Tokoh yang Terlibat dalam Pertempuran Ambarawa
Pada medio Oktober hingga Desember 1945, Palagan Ambarawa menjadi saksi pertempuran sengit antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia dan pasukan Inggris. Di balik keberhasilan tersebut, terdapat 7 tokoh kunci yang memainkan peran penting dalam memimpin pasukan pejuang Indonesia untuk memukul mundur sekutu. Siapa saja tokoh Pertempuran Ambarawa?
1. Jenderal Soedirman
Jenderal Besar Soedirman menjadi sosok sentral dalam Palagan Ambarawa. Dia memimpin dengan taktik supit udang yang cerdik, mengepung musuh dari segala penjuru, dan berhasil memutus komunikasi serta merusak pertahanan Sekutu. Berkat taktiknya, TKR berhasil menang pada 15 Desember 1945.
2. Letkol Isdiman
Seorang perwira terbaik di bawah komando Kolonel Soedirman. Namun, takdir tragis menimpanya saat desa Kalurahan diserang musuh pada 26 November 1945. Gugurnya Letkol Isdiman menjadi kerugian besar, namun semangat perlawanan tidak surut.
3. Gatot Soebroto
Menggantikan Letkol Isdiman, Gatot Soebroto memimpin pasukan Indonesia di Ambarawa. Dengan kepemimpinan strategisnya, ia terus mengkoordinasikan serangan dari berbagai arah dan berkontribusi pada keberhasilan pasukan Indonesia.
4. Surono Reksodimejo
Kapten Surono yang menjabat di bawah komando Letnan Kolonel Gatot Soebroto. Setelah perang, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
5. Letkol Sarbini Martodiharjo
Seorang Letnan Jenderal TNI Purnawirawan yang memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah. Terlibat dalam pengejaran dan berhasil mengusir pasukan Sekutu dari Magelang dan Ambarawa.
6. KH Saifuddin Zuhri
Seorang ulama yang memimpin laskar Hizbullah bersama TKR dan rakyat Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Soedirman. Dengan pasukannya, mereka berhasil memukul mundur tentara Sekutu dalam pertempuran selama 20 hari di Palagan Ambarawa.
7. G.P.H Djatikusumo
G.P.H Djatikusumo bertindak sebagai pemimpin Divisi IV, bertugas mengidentifikasi serta mengepung pasukan asing. Di tengah pertempuran yang intens, kemampuan kepemimpinannya menjaga agar pergerakan pasukan tetap terkoordinasi.
Itulah sejarah Pertempuran Ambarawa dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pertempuran tersebut.