Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Baswedan Sebut IKN Sumber Ketimpangan Baru

Anies Baswedan menyinggung soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa menimbulkan isu ketimpangan yang baru.
Calon presiden (capres) Anies Baswedan, Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi Alaydrus dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/11/2023). JIBI/Bisnis-Erta Darwati.
Calon presiden (capres) Anies Baswedan, Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi Alaydrus dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/11/2023). JIBI/Bisnis-Erta Darwati.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa menimbulkan isu ketimpangan baru.

Capres yang diusung Koalisi Perubahan itu menyampaikan bahwa IKN bukanlah sebuah bentuk pemerataan di Indonesia. Sebab, pemindahan ibu kota itu justru menambah masalah baru.

"Ketika tujuan membangun kota baru dengan tujuan pemerataan, itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Itu akan menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya," kata Anies dalam dialog publik Muhammadiyah di UMS Solo, Rabu (22/11/2023).

Lebih lanjut, kata Anies, seharusnya jika tujuannya untuk pemerataan maka dapat dilakukan dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar di Indonesia.

"Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan," tambahnya.

Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa membangun kota besar di tengah hutan bakal membuahkan permasalahan baru, yakni ketimpangan.

Dengan demikian, pembangunan IKN justru bertolak belakang dengan tujuan pemerataan dari pemerintah. Harusnya, kata Anies, pemerintah seharusnya membesarkan kota yang ada di seluruh Indonesia.

"Karena membangun 1 kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung. Kami melihat di sini problem, karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara, Indonesia yang merata," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper