Bisnis.com, JAKARTA – Kepala institusi media terkemuka di Gaza dan dua wartawan lainnya terbunuh dalam serangan Israel di Gaza selama akhir pekan.
Melansir Reuters, Senin (20/11/2023), Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York mengatakan bahwa kematian pada akhir pekan ini menambah jumlah wartawan dan pekerja media yang telah dikonfirmasi terbunuh di wilayah tersebut menjadi 48 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan serangan Israel berikutnya.
CPJ, yang daftarnya mencakup jurnalis yang terbunuh di kedua belah pihak dalam konflik meskipun sebagian besar berada di Gaza, mengatakan bahwa mereka mencari setidaknya dua sumber untuk memverifikasi setiap kematian.
CPJ mengatakan bahwa daftar mereka yang terbunuh terdiri dari 43 orang Palestina, empat orang Israel dan satu orang Lebanon.
Koordinator program CPJ untuk Timur Tengah dan Afrika Utara mengatakan para jurnalis di seluruh wilayah membuat pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini.
”Mereka yang berada di Gaza, khususnya, terus menjadi korban dan selalu menghadapi ancaman yang sangat besar," ujar Mansour seperti dikutip Reuters.
Baca Juga
Pada hari Minggu, Belal Jadallah, seorang jurnalis dan kepala dewan organisasi non-pemerintah Press House-Palestina, terbunuh dan iparnya yang berprofesi sebagai apoteker mengalami luka parah. Kejadian ini diungkap oleh saudara perempuannya dan kerabat lainnya.
Jadallah mengatakan kepada saudara perempuannya pada hari Minggu bahwa ia sedang menuju ke luar Kota Gaza menuju ke arah selatan.
Dia terbunuh di daerah Zeitoun di Gaza. Orang-orang yang menemukannya membawanya ke pusat medis, namun dinyatakan meninggal. Saksi mengatakan bahwa dia telah terbunuh oleh peluru tank Israel.
Reuters belum dapat memverifikasi secara independen laporan ini atau laporan dari dua wartawan lainnya yang terbunuh akhir pekan ini.
Empat kerabat Jadallah bekerja untuk Reuters di Gaza atau di luar negeri. Salah satu wartawan yang masuk dalam daftar CPJ yang terbunuh adalah wartawan Reuters Issam Abdallah yang terbunuh di Lebanon dekat perbatasan dengan Israel pada 13 Oktober.
Selain Jadallah, dua wartawan lepas - Hassouna Sleem dan Sary Mansour - tewas pada hari Sabtu dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, di pusat Jalur Gaza, menurut kerabat dan pejabat kesehatan Palestina. Para pejabat kesehatan mengatakan 17 orang tewas dalam insiden tersebut.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar mengenai kematian Jadallah atau yang lainnya.
Press House-Palestina mengatakan dalam situsnya bahwa tujuan keseluruhannya adalah untuk berkontribusi dalam mengembangkan media Palestina yang independen, yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berekspresi dan prinsip-prinsipnya.
