Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bamsoet Soroti Risiko Krisis Pangan, Jadi Tantangan Capres Cawapres 2024

Bambang Soesatyo menilai ketergantungan pangan kini menjadi masalah serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh para capres-cawapres pemenang Pemilu 2024
Bamsoet Soroti Risiko Krisis Pangan, Jadi Tantangan Capres Cawapres 2024. Kawasan food estate di Kab. Humbang Hasundutan. - Istimewa/Diskominfo Sumut
Bamsoet Soroti Risiko Krisis Pangan, Jadi Tantangan Capres Cawapres 2024. Kawasan food estate di Kab. Humbang Hasundutan. - Istimewa/Diskominfo Sumut

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai ketergantungan pangan kini menjadi masalah serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh para capres-cawapres pemenang Pemilu 2024.

Dia berpandangan bahwa Indonesia sampai saat ini masih mengimpor belasan komoditi pangan di antaranya beras, jagung, susu, minyak goreng, gula, kakao, kopi dan kentang. Dia mencatat sepanjang tahun 2022 kemarin, nilai impor bahan pangan Indonesia mencapai angka US$16,09 miliar atau sekitar Rp248,63 triliun.

"Nilai ini cukup memberi gambaran tentang tingginya ketergantungan Indonesia akan bahan pangan impor," tuturnya di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut, untuk memenuhi kebutuhan 270 juta jiwa rakyat Indonesia, ketersediaan bahan pangan dalam volume yang memadai adalah keniscayaan.

Namun sayangnya, kata Bamsoet, dari sisi historis dan pengalaman, Indonesia masih belum dapat memenuhi total kebutuhan dan permintaan dari masyarakat, sehingga kekurangan tersebut harus diimpor dari negara lain.

"Impor bahan pangan di tahun-tahun mendatang pun belum tentu lebih mudah karena ketidakpastian global terus tereskalasi," katanya.

Bamsoet menyarankan para capres-cawapres agar mewaspadai potesi krisis pangan berskala global di tahun mendatang. Hal tersebut, menurutnya, bisa menjadi tantangan dan masalah nyata untuk Indonesia.

"Potensi masalah seperti inilah yang patut diwaspadai dan dicermati oleh para kandidat baik capres maupun cawapres," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper