Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Tak Pedulikan Saran AS, RS Al Shifa Tetap Dibombardir

Pasukan Israel memaksa masuk ke rumah sakit (RS) Al Shifa pada Rabu (15/11/2023) dini hari meskipun sudah dilarang AS
Israel Tak Pedulikan Saran AS, RS Al Shifa Tetap Dibombardir. Bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di Rumah Sakit Al Shifa Gaza setelah listrik padam, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, Gaza 12 November 2023 dalam gambar diam yang diperoleh REUTERS.
Israel Tak Pedulikan Saran AS, RS Al Shifa Tetap Dibombardir. Bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di Rumah Sakit Al Shifa Gaza setelah listrik padam, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, Gaza 12 November 2023 dalam gambar diam yang diperoleh REUTERS.

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Israel memaksa masuk ke rumah sakit (RS) Al Shifa pada Rabu (15/11/2023) dini hari. Israel menuding Hamas menyimpan senjata hingga mempunyai pusat komando di terowongan-terowongan di bawah bangunan rumah sakit.

Dilansir dari AlJazeera, Kamis (16/11/2023), pasukan Israel mengklaim telah menemukan serangkaian peralatan dan senjata militer Hamas di RS tersebut. Namun, pernyataan Tel Aviv itu telah dibantah keras oleh pejabat Gaza yang dikuasai Hamas.

Serangan tersebut juga dikritik Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel. Pada Rabu (15/11/2023). Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membantah tuduhan Hamas bahwa Joe Biden terlibat dalam serangan itu.

“Kami tidak mengizinkan operasi militer mereka [pasukan Israel] di sekitar rumah sakit," ujar Kirby.

Selain itu, PBB juga menegaskan menentang serangan terhadap rumah sakit.

"Rumah sakit bukanlah medan pertempuran,” ujarnya Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, Martin Griffiths.

Seorang pekerja ruang gawat darurat di fasilitas kesehatan Kota Gaza, mengatakan bahwa tentara Israel menahan dan menyerang secara brutal beberapa orang yang mencari perlindungan di rumah sakit.

Serangan itu terjadi setelah beberapa hari pasukan Israel mengepung Gaza. Staf rumah sakit mengaku dilarang keluar dari area gedung dan terpaksa menguburkan jenazah di kuburan massal sekitar bangunan. (Syahra Fauzia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper