Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi dan dia berharap tindakan Israel tidak terlalu mengganggu ketika tank Israel maju ke gerbang rumah sakit utama di wilayah yang terkepung itu.
Tank-tank Israel telah mengambil posisi di luar Rumah Sakit Al Shifa, pusat medis utama Kota Gaza, yang menurut Israel terletak di atas terowongan yang menjadi markas pejuang Hamas yang menggunakan pasien sebagai tameng.
Adapun, Hamas membantah klaim Israel.
Melansir Reuters, Selasa (14/11/2023), Israel melancarkan perangnya melawan Hamas setelah kelompok Islam Palestina mengamuk pada 7 Oktober di Israel selatan.
Menurut pihak Israel, sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu dan 240 orang diseret ke Gaza sebagai sandera.
Sayap bersenjata Hamas menyatakan siap membebaskan 70 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari dalam perang tersebut. Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang dipastikan tewas akibat pemboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga
Sekitar dua pertiga penduduk di jalur Mediterania yang padat penduduknya telah kehilangan tempat tinggal akibat serangan militer Israel.
32 Pasien Meninggal
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra, yang berada di dalam RS Al Shifa, mengatakan pada hari Senin (13/11/2023), bahwa 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari sebelumnya, termasuk tiga bayi baru lahir, karena pengepungan rumah sakit di Gaza Utara dan kurangnya listrik.
Militer Israel mengatakan pada Selasa (14/11/2023), pagi bahwa pihaknya telah “memulai upaya kemanusiaan untuk mengoordinasikan pemindahan inkubator” dari Israel ke Al Shifa.
Pihak Israel menegaskan bahwa bahwa tidak ada satu pun perangkat inkubator, yang sering digunakan untuk menghangatkan bayi baru lahir prematur, diterima oleh fasilitas tersebut.
Belum ada komentar langsung dari Al Shifa atau Hamas perihal hal ini. Setidaknya 650 pasien masih berada di dalam RS Al Shifa, putus asa untuk dievakuasi ke fasilitas medis lain.
Dalam komentar pertamanya sejak kejadian akhir pekan lalu, termasuk kematian pasien yang dilaporkan di Al Shifa, Biden mengatakan rumah sakit harus dilindungi.
“Harapan dan ekspektasi saya adalah tindakan yang tidak terlalu mengganggu terhadap rumah sakit akan berkurang dan kami tetap berhubungan dengan Israel,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (13/11/2023).
“Juga ada upaya untuk mendapatkan jeda dalam menangani pembebasan tahanan dan hal itu juga sedang dinegosiasikan dengan pihak Qatar… yang terlibat,” tambahnya.
Jadi saya tetap berharap tetapi rumah sakit harus dilindungi, tambahnya.