Bisnis.com, JAKARTA – Bakal Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyebut bahwa Indonesia tidak boleh absen atau hanya menjadi penonton di forum global maupun di kancah internasional.
Anies mengungkapkan hal itu dalam Pidato Calon Presiden: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Rabu (8/11/2023).
Anies mengatakan bahwa sebelum berbicara mengenai teknis kebijakan luar negeri, maka hal yang paling fundamental untuk dilakukan yakni dengan mengembalikan kesadaran kolektif bangsa dan negara bahwa Indonesia merupakan warga dunia.
"Kepemimpinan selalu berbicara tentang di dunia kita berpartisipasi, tidak absen, tidak menjadi penonton dan tidak memandang dunia semata-mata sebagai tempat kita bertransaksi. Tapi kita angota dari sebuah masyarakat kemanusiaan yang harus terlibat," ucapnya di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Anies lalu menceritakan pengalamannya saat memimpin Jakarta pada 2017 hingga 2022. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim bahwa kepemimpinannya berhasil membawa kembali Jakarta ke forum-forum global untuk kota metropolitan.
Dia mengatakan bahwa sebelumnya Jakarta kerap absen dalam forum-forum internasional terkait dengan kota global, kendati Ibu Kota Negara Indonesia itu menjadi salah satu kota terbesar di dunia.
Baca Juga
"Begitu banyak forum kota dunia, Jakarta is very consistent in its absentism. Jadi mulai 2017 kami mulai hadir, disambutnya, 'Ah akhirnya Jakarta datang kembali ke club-club [forum-forum] ini,'," terangnya.
Anies bahkan membandingkan Jakarta sebelum 2017, bagaikan warga kampung yang rumahnya nomor empat terbesar, selalu membayar iuran, namun selalu absen dalam rapat kampung.
"Tapi tertib rapi, tidak mengganggu stabilitas kampung. Tapi tidak pernah ikut rapat-rapat kampung. Tidak boleh lagi Indonesia menjadi penonton di samping, harus di-recognize," tuturnya.
Adapun Anies merupakan Bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan Bakal Cawapres Muhaimin Iskandar. Koalisi tersebut beranggotakan partai pengusung Partai Nasde, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).