Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemlu: 123 WNI Masih Berada di Israel, Mayoritas Pelajar

Kemlu RI menyatakan 123 WNI berada di Israel, dengan mayoritasnya adalah pelajar
Kemlu: 123 WNI Masih Berada di Israel, Mayoritas Pelajar. Tampilan peta digital Baidu yang disebut telah hilangkan keterangan Israel/tangkapan layar Akun X.com@daemon
Kemlu: 123 WNI Masih Berada di Israel, Mayoritas Pelajar. Tampilan peta digital Baidu yang disebut telah hilangkan keterangan Israel/tangkapan layar Akun X.com@daemon

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa ada sebanyak 123 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini tinggal di Israel. 

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa mayoritas WNI di Israel adalah pelajar, dan memilih untuk tetap tinggal di wilayah masing-masing meski wilayahnya sedang menegang dengan Hamas. 

"Berdasarkan catatan kami hingga hari ini total warga negara kita yang ada di israel itu ada 123. Memang mereka hingga saat ini masih memilih untuk tetap tinggal di wilayah masing-masing mayoritas adalah pelajar," katanya, saat press briefing, di Kemlu RI, Rabu (1/11/2023). 

Dia menjelaskan bahwa sejak eskalasi 7 Oktober lalu, WNI yang ada di Israel sebanyak 136, namun beberapa kemudian sudah mengevakuasi diri, baik difasilitasi maupun secara mandiri. 

"Pada awal konflik tanggal 7 Oktober jumlah negara kita yang ada di wilayah israel ada 136, ada 4 warga negara kita yang sudah kita evakuasi yang kita fasilitasi menuju ke Amman dan kita pulangkan ke Jakarta. Sedangkan beberapa yang lain melakukan evakuasi mandiri menggunakan commercial flight melalui Tel Aviv," ujarnya. 

Judha menegaskan bahwa dengan semua WNI yang berada di Israel, sejauh ini terus melakukan komunikasi untuk memantau kondisinya. 

"Kami sudah memiliki WhatsApp grup yang diatur oleh KBRI Amman dan juga di pusat kami terus pantau kondisi mereka dan mereka masih merasa aman di sana," katanya. 

Kemudian dia menjelaskan bahwa prioritas saat ini adalah menjamin keselamatan WNI yang akan dievakuasi. 

"Prioritas pertama adalah menjamin keselamatan. kita tidak mungkin menggerakkan warga negara kita ketika di jalanan masih rawan dan tidak ada jaminan keamanan dari pihak yang terkait," ucapnya. 

Sementara itu, dia menekankan bahwa situasi di Gaza sangat dinamis, maka evakuasi WNI akan dilakukan saat sudah bisa dipastikan situasi sudah benar-benar aman. 

"Dan yang kedua situasi di lapangan sangat dinamis. Jadi sekali lagi ini adalah kerja sama komunikasi dari banyak pihak. Kita hanya gerakkan mereka ketika kita sudah dapat jaminan keamanan," tambahnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper