Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Tekankan Ini ke Calon Penerusnya: Jangan Mulai dari Nol!

menekankan kepada calon penerusnya supaya melanjutkan pembangunan secara berkesinambungan
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada calon penerusnya supaya melanjutkan pembangunan secara berkesinambungan untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa siapapun pemimpinnya, pembangunan yang sudah ada harus dilanjutkan dan tidak memulai dengan rencana yang baru meskipun memiliki tujuan sama.

Menurutnya, Presiden Ke-8 RI nanti dapat meniru kesuksesan Guyana, Amerika Serikat yakni jangan memulai semua program pemerintab kembali dari nol di kepemimpinan Negara selanjutnya.

"Perlu keberlanjutan, karena dari yang saya pelajari dari kepemimpinan kita itu selalu sudah SMP, ganti pemimpin balik ke TK, balik lagi ke SD. Sehingga selalu dimulai dari nol, kayak kita beli bensin di pom bensin, 'dari nol pak, pak sudah nol pak'. Apa kita mau seperti itu terus? Enggak bisa. Kalau sudah SMP mestinya bisa masuk ke SMA, S1, S2, S3, S4, S5, dan S6," ujarnya di kawasan IKN, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut, Kepala Negara mengaku telah mengamati kiprah Negara-negara Amerika Latin yang sejak 1950-an berstatus sebagai Negara berkembang. Banyak negara di kawasan tersebut tetap menjadi emerging country, bahkan ada yang jatuh miskin. Namun, terdapat satu Negara yang menurutnya sukses, yakni Guyana.

Jokowi menilai bahwa Pemerintah dan pihak swasta negara di Amerika Selatan itu mampu bergotong royong, terutama dalam mengolah potensi minyak, yang menjadikan mereka kaya raya.

Menurutnya, negara ini berhasil menemukan potensi sumber daya minyak yang besar. Kemudian, potensi tersebut digarap oleh pihak swasta, namun pemerintah setempat menjadi fasilitator. Guyana, kata Jokowi, telah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, di 2022 pertumbuhan ekonominya mencapai 62%.

"Jadi, jangan sampai, di sini tuh [Indonesia] kadang-kadang swasta juga pengin mengatur [negara]. Yang tertawa itu pasti sudah pernah mengatur. Enggak, yang benar itu silakan garap swasta, tetapi pemerintah fasilitasi dan mengatur," pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper