Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Israel melancarkan operasi darat melawan Hamas di Gaza, saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai tahap II dari perang Israel vs Hamas, pada Minggu (29/10/2023).
Penduduk di Gaza yang kini terkepung menghadapi pemadaman komunikasi dan internet hampir secara total di seluruh wilayah.
"Ini adalah perang tahap kedua yang tujuannya jelas menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas serta memulangkan para sandera,” kata Netanyahu, dilansir Reuters, Minggu (29/10/2023).
Pesawat tempur Israel menjatuhkan bom dan pasukan serta kendaraan lapis baja mereka memasuki daerah yang dikuasai Hamas.
Selain itu, para panglima militer Israel memberi isyarat bahwa mereka bersiap untuk melakukan serangan darat yang diperluas.
Netanyahu berbicara pada konferensi pers di Tel Aviv, memperingatkan Israel bahwa akan menghadapi konflik yang panjang dan sulit, pada Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga
Para pejabat AS menyatakan bahwa beberapa pembantu Presiden AS Joe Biden telah menyarankan Israel untuk segera menunda serangan besar-besaran.
Bahkan ketika operasi darat awal tampaknya terbatas untuk saat ini, Netanyahu berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan lebih dari 200 sandera, termasuk warga AS dan orang asing lainnya, yang ditahan oleh Hamas.
“Kami baru berada di tahap awal. Kami akan menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah," lanjutnya.
Seperti diketahui, Israel telah memperketat blokade dan membombardir Gaza selama 3 pekan sejak serangan dahsyat kelompok Islam Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pihak berwenang Israel menyatakan setidaknya 1.400 warga Israel terbunuh pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara itu.