Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Klaim 90% Anggaran Militer Hamas dari Iran

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim 90% anggaran militer Hamas dari Iran.
Sebuah ledakan terlihat di perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dilihat dari pihak Israel, 27 Oktober 2023. REUTERS
Sebuah ledakan terlihat di perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dilihat dari pihak Israel, 27 Oktober 2023. REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran menjamin 90% anggaran militer kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Gaza. 

Netanyahu mengatakannya saat konferensi pers bersama, yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan anggota kabinet militer Benny Gantz.

"Iran mendukung Hamas. Saya pikir 90% anggaran militer Hamas berasal dari Iran. Iran mendanai, mengorganisir, memimpin [kegiatan Hamas]," katanya, seperti dilansir TASS, Minggu (29/10/2023). 

Namun, Netanyahu mencatat bahwa dia tidak memiliki informasi bahwa Iran mungkin terlibat langsung dalam serangan Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka benar-benar berpartisipasi dalam perencanaan aksi khusus ini pada saat itu, namun fakta bahwa mereka mendukung mesin militer Hamas tidak dapat disangkal,” ujarnya. 

Lebih lanjut, dia menyatakan keyakinannya bahwa Iran bersama dengan Hamas, membentuk satu "poros kejahatan" yang kini menentang Israel.

“Tanpa mereka [Iran], tidak ada Hamas, sama seperti tidak ada [organisasi Syiah] Hizbullah di Lebanon, jadi ada poros kejahatan, dan poros ini tentu saja berperang melawan kami, tetapi juga melawan dunia. Oleh karena itu, kita harus mengalahkan Hamas karena ini adalah tantangan eksistensial bagi kita, dan saya katakan ini berdampak pada seluruh peradaban Barat,” ucapnya. 

Menurutnya, ini adalah pertempuran sesungguhnya, dan Iran adalah pusat dari poros, meski dia tidak bisa mengatakan bahwa Iran terlibat langsung dalam perencanaan serangan khusus tersebut.

Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah militan Hamas dari Jalur Gaza menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Banyak warga Israel yang tinggal di permukiman dekat perbatasan terbunuh dan lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, disandera.

Hamas memandang serangannya sebagai respons atas langkah otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount Yerusalem. 

Israel mendeklarasikan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah kantong tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper