Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Indonesia akan melanjutkan kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan kendati memiliki anggaran yang terbatas.
Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan Marsekal Pertama TNI Dedy Laksmono mengatakan pihaknya memiliki keterbatasan anggaran dalam melakukan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan.
Menurutnya Kemhan hanya memiliki dana sekitar Rp1,5 triliun setiap tahun untuk kontribusi pada pengembangan KFX/IFX. Adapun jumlahnya belum cukup untuk membayar kekurangan kewajiban Indonesia.
Sebab, Indonesia memiliki kewajiban untuk berbagi beban biaya sebesar 20% dari total pengembangan pesawat tempur itu.
Adapun 60 persen keseluruhan biaya proyek yang mencapai 8,8 triliun won atau setara Rp100 triliun menjadi tanggung jawab pemerintah Korea. Sisa 20 persen berasal dari perusahaan pembuat pesawat Korea Aerospace Industries (KAI).
“Ini adalah kerja sama antarnegara dan program prioritas nasional. Kalau program negara itu kan siapa pun pemerintahnya harus tetap melanjutkan,” katanya di Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang bekerja sama dengan Korea Foundation di Jakarta.
Baca Juga
Sejauh ini, Indonesia mengalami keterlambatan pembayaran komitmen untuk proyek KFX/IFX. Pihaknya telah meminta penambahan anggaran, akan tetapi Kementerian Keuangan tidak dapat memberikan tambahan alokasi karena bujet yang ketat.
Menurutnya pemerintah Indonesia dan Korea masih terus bernegosiasi untuk mencari solusi dari masalah ini.
Sementara itu, Chief Representative Officer KAI Indonesia Office Woo Bong Lee mengatakansedangf menunggu pembayaran dari pihak Indonesia. Dia berharap pemerintah kedua negara bisa segera menemukan jalan tengah untuk mengatasi hambatan pendanaan ini, agar kemitraan Korea dan Indonesia bisa terus terjaga.
Melalui kerja sama pengembangan KFX/IFX, kedua negara akan memproduksi 120 unit jet tempur untuk Korea dan 48 jet tempur untuk Indonesia.
Tidak hanya itu, Indonesia juga mendapat transfer teknologi yang akan mendorong industri pertahanan dalam negeri dalam produksi pesawat KFX/IFX untuk pasar global.