Bisnis.com, SOLO - Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku prihatin dengan bullying yang dialami oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
FX Hadi Rudyatmo menyampaikan arahan kepada 1.128 saksi PDIP untuk Pemilu 2024 di Solo pada Rabu (25/10/2023) malam.
Dalam kesempatan itu, FX Rudy juga menyampaikan rasa kecewa karena Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mendapat hinaan di media sosial.
Hal itu tak terlepas dari pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.
Posisi Gibran sebagai kader PDIP hingga saat ini, membuat Megawati dinilai bermain politik 2 kaki.
"Tadi pagi saya baca medsos, Mbokku jik (ibuku masih) di-bully lagi, katanya bermain di dua kaki. Saya luruskan, tidak ada dalam pikiran Ketum saya bermain di dua kaki. Calon PDIP hanya Ganjar-Mahfud MD, sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," tutur FX Rudy dilansir dari Solopos.
Baca Juga
Rudy juga membeberkan bahwa Megawati punya jasa yang tak kecil untuk membawa Gibran melenggang ke posisi cawapres.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut Gibran tak akan maju sebagai cawapres jika tak direkomendasikan oleh Megawati menjadi kepala daerah.
"Mbak Mega juga andil tho. Nek ra dadi (kalau tidak jadi) Wali Kota Solo ora (tidak) masuk persyaratan tho. Syaratnya (cawapres) usia 40 tahun atau pernah jadi kepala daerah," tutur Rudy.
Terkait Gibran yang maju sebagai cawapres bersama koalisi lain, Rudy meminta putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk berpamitan kepada DPC PDIP Solo.
Meski Megawati tak memecat Gibran, Rudy mengingatkan soal adab "datang tampak muka, pergi tampak punggung".
"Beliau (Megawati) tak mau memecat, itu hak beliau. Karena daftarnya (Gibran) di Solo, baline (pulangnya) neng (ke) Solo wae (saja), ora usah (tidak usah) DPP," kata pria yang pernah menjadi Wakil Wali Kota Solo mendampingi Jokowi itu.