Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut praktik korupsi masih menjadi momok serius dan harus adanya pemberantasan yang masif.
Melihat hal tersebut, Anies mengatakan bahwa dirinya memiliki cara atau sistem yang akan digunakan untuk memberantas praktik korupsi yang ada saat ini, salah satunya dengan merubah cara untuk memberantas korupsi.
“Kami sampaikan di sini, adalah memastikan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik adalah hal yang penting dan pratik perlu diberantas kembali. Kita tidak hanya perlu memperkuat KPK, itu bagus, tapi KPK hanya menangani kasus-kasus besar. Kita perlu secara serius mengubah cara kita memberantas korupsi," kata Anies dalam 11th US-Indonesia Investment Summit, Mapping the Legacy, Navigating The Future di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Dalam paparannya tersebut, Anies juga menyampaikan tiga aspek masih maraknya korupsi sampai saat ini. Aspek pertama, kata Anies adalah kebutuhan.
Aspek kebutuhan sendiri didasari karena banyaknya pegawai yang gaji atau gaji bulanannya terlalu rendah sehingga tidak bisa bertahan hidup hanya dari gaji.
Anies menyebut bahwa keresahan tersebut harus diatasi guna menghapuskan praktik korupsi yang ada.
Baca Juga
“Kami mencoba melakukan itu di Jakarta sekarang. Pegawai Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan hal yang setara dengan rekan mereka di sektor swasta. Sehingga korupsi-korupsi kecil yang pasti menimpa masyarakat sehari-hari bisa diatasi,” ujarnya.
Aspek kedua adalah rasa tamak atau rakus, dimana hal ini hadir karena ketidakpuasan atas apa yang dimiliki.
Aspek terakhir adalah sistem, Anies melihat bahwa untuk mengatasi adanya praktik korupsi perlu adanya perubahan atau reformasi sistem dari yang paling kecil hingga paling besar sekalipun.
“Dan jika Indonesia ingin memulai perjalanan menjadi negara yang lebih maju, maka tata kelola pemerintahan yang baik perlu diperbaiki. Praktik korupsi perlu ditangani secara serius,” ucapnya.