Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga panas yang dioperasikan oleh perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, pada malam hari tanggal 22 Oktober, menyebabkan kerusakan yang signifikan, kata perusahaan tersebut pada 23 Oktober.
Perusahaan tidak melaporkan adanya korban jiwa. Pekerjaan perbaikan dimulai setelah serangan selesai, kata DTEK.
Perusahaan tidak mengungkapkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan, atau di mana lokasi pembangkit listrik tersebut, mungkin karena alasan keamanan.
Sebelumnya pada 2 Oktober, Rusia menyerang gudang DTEK di Oblast Dnipropetrovsk, menyebabkan kerusakan pada kabel, trafo, dan peralatan listrik lainnya.
Rusia telah berulang kali menyerang infrastruktur penting di Ukraina sejak awal Oktober 2022, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan pemadaman listrik massal di seluruh negeri.
Moskow telah mengakui bahwa sistem energi Ukraina adalah salah satu target utamanya. Menurut Konvensi Jenewa, menyerang infrastruktur publik yang penting merupakan kejahatan perang.
Baca Juga
Ketika Ukraina bersiap menghadapi peningkatan serangan Rusia terhadap jaringan energi di musim dingin, persiapan sedang dilakukan untuk mengurangi kerusakan dan mempertahankan infrastruktur penting.