Bisnis.com, JAKARTA - Institut Studi Perang (ISW) melaporkan pasukan Rusia menyalurkan pasukan tambahan ke Avdiivka meskipun terdapat tantangan besar dalam serangan mekanis.
Menurut ISW, para milblogger Rusia percaya bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menghentikan pergerakan mereka di sepanjang front Adviivka karena adanya kebuntuan posisi.
Pasukan Rusia dilaporkan tidak mampu mengatasi ladang ranjau Ukraina di dekat Avdiivka serta menghancurkan logistik Ukraina, sehingga memungkinkan pasukan Ukraina dengan cepat mentransfer personel ke wilayah penting di garis depan.
Sejumlah sumber Ukraina menyatakan bahwa Rusia tampaknya mengirimkan lebih banyak personel ke arah Adviivka untuk mendukung operasi ofensif meskipun mengalami kerugian besar, yang menunjukkan bahwa Rusia kemungkinan tidak berencana untuk meninggalkan operasi ke arah ini.
Selain itu, ISW percaya bahwa ruang informasi Rusia yang pro-perang tampaknya mengatasi kemungkinan penurunan demografis yang besar dengan mempersenjatai retorika anti-migran.
Layanan Statistik Negara Federal Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa populasi Rusia akan berkurang menjadi 138,77 juta orang pada bulan Januari 2046.
Baca Juga
Beberapa komentator Rusia mengklaim penurunan populasi Rusia dapat disebabkan oleh masuknya migran dan bahkan menyerukan agar etnis Rusia segera meningkatkan angka kelahiran nasional.
Awal pekan ini, Mediazona, outlet media independen Rusia, bersama dengan BBC Rusia, mengonfirmasi nama 34.857 tentara Rusia yang tewas sejak awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Jumlah korban bersumber melalui media yang dapat diakses publik, seperti postingan media sosial oleh kerabat, laporan media lokal, dan pernyataan otoritas lokal, karena pemerintah Rusia tidak mengonfirmasi nama tentara yang terbunuh di Ukraina.
Mediazona menyatakan bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina sejak Februari 2022 kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah yang dikonfirmasi yaitu 34.857 orang.