Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia dilaporkan mengadaptasi taktik mereka dengan menggali terowongan untuk melancarkan serangan dari dekat posisi Ukraina dan menggunakan kendaraan darat tak berawak.
Menurut Anton Kotsukon, juru bicara brigade Mekanis Terpisah ke-110, dalam siaran pada 21 Oktober, Unit pengintaian Ukraina dilaporkan menyaksikan orang-orang Rusia menggunakan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh seukuran mobil untuk mengirimkan amunisi.
Pertarungan untuk mempertahankan Avdiivka berlangsung sengit karena Rusia terus menghadirkan sumber daya baru untuk berperang.
“Mereka memiliki sumber daya yang cukup, pertempuran yang sangat sengit terus berlanjut setiap hari, setiap hari mereka mengerahkan semakin banyak kekuatan baru ke dalam serangan – baik personel maupun kendaraan lapis baja, penerbangan, artileri,” katanya.
Pasukan Rusia terus menderita kehilangan tenaga dan peralatan selama serangan mereka terhadap Avdiivka, seperti yang terlihat dalam video yang dibagikan di media sosial oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina pada 20 Oktober.
Militer Ukraina melaporkan sebelumnya pada 20 Oktober bahwa Rusia telah memperbarui serangannya di sekitar Avdiivka, sebuah kota yang dijaga ketat oleh Ukraina dan terletak beberapa kilometer di utara Donetsk yang diduduki.
Baca Juga
“Namun, para pembela kami dengan kuat mempertahankan pertahanan dan menimbulkan kerugian besar pada musuh,” lapor Pasukan Operasi Khusus.
Dalam salah satu pertempuran baru-baru ini, tentara Resimen Tujuan Khusus Terpisah ke-3 mendeteksi sekelompok kendaraan lapis baja Rusia bergerak menuju Avdiivka.
Kerugian Rusia dalam bentrokan ini meliputi empat pengangkut personel lapis baja, dua tank, dan puluhan tentara. Rekaman drone yang dipublikasikan dalam video tersebut memperlihatkan beberapa kendaraan Rusia yang mengalami serangan langsung, dalam beberapa kasus diikuti oleh ledakan susulan.
Pasukan Moskow mengintensifkan serangan mereka di Avdiivka di Oblast Donetsk pekan lalu dalam upaya mengepung kota tersebut.
Kyiv melaporkan bahwa pasukan Rusia telah menderita banyak korban baik dari segi tenaga kerja maupun peralatan selama serangan ini.