Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan sekitar 4.137 warga Palestina tewas dan lebih dari 13.000 mengalami luka-luka.
Ada sekitar seribu orang lainnya, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak Palestina telah dinyatakan hilang.
Kementerian itu menyatakan bahwa korban serangan terhadap Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrios di Gaza setidaknya 16 orang, dan puluhan lainnya masih di bawah reruntuhan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban jiwa di Jalur Gaza sejak ketegangan meningkat di Timur Tengah telah melampaui 4.000 orang.
Melansir TASS Sabtu (21/10/2023), menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan telah melumpuhkan setidaknya 7 fasilitas medis di Jalur Gaza, sehingga fasilitas tersebut tidak dapat melayani penduduk setempat.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah pada 7 Oktober 2023 saat militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Baca Juga
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Sebagai tanggapan, Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan udara ke daerah tersebut dan beberapa bagian di Lebanon dan Suriah.
Bentrokan juga sedang berlangsung di Tepi Barat Sungai Yordan. Menurut data resmi terbaru, di Israel, lebih dari 1.500 orang tewas dan sekitar 4.600 orang terluka dalam bentrokan.