Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden: Serangan Hamas Bertujuan Ganggu Normalisasi Arab Saudi dan Israel

Biden mengatakan bahwa serangan kelompok Islam Palestina Hamas bertujuan untuk mengganggu potensi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan setelah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang situasi di Israel setelah serangan mematikan Hamas, dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, AS 10 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan setelah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang situasi di Israel setelah serangan mematikan Hamas, dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, AS 10 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa serangan kelompok Islam Palestina Hamas bertujuan untuk mengganggu potensi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Biden menyatakan bahwa Arab Saudi ingin mengakui Israel.

Arab Saudi menyetujui negara tetangganya di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada 2020 di bawah pemerintahan AS sebelumnya, Donald Trump.

Riyadh tidak mengikuti jejaknya, dan mengatakan bahwa tujuan kenegaraan Palestina harus diselesaikan terlebih dahulu.

“Salah satu alasan Hamas menyerang Israel mereka tahu bahwa saya akan duduk bersama Saudi. Coba tebak? Saudi ingin mengakui Israel," ujarnya dilansir Reuters, pada Sabtu (21/10/2023).

Potensi normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya merupakan prioritas utama Menteri Luar Negeri Antony Blinken selama kunjungannya ke Riyadh, meskipun dia mengakui tidak ada kemajuan yang diharapkan dalam waktu dekat.

Blinken mengatakan bahwa tidak heran jika sebagian motivasi dari serangan itu mungkin untuk mengganggu upaya menyatukan Arab Saudi dan Israel.

Lebih lanjut, Biden mengatakan bahwa prospek untuk menuju normalisasi masih ada, tetapi hal ini akan memakan waktu.

Seperti diketahui, Israel menanggapi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu dengan menggempur Gaza dengan serangan udara.

Serangan balasan itu telah menewaskan lebih dari 4.000 orang, dan Israel mengatakan akan bertindak untuk membebaskan warganya yang disandera oleh militan Hamas sambil memusnahkan kelompok tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper