Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa serangan kelompok Islam Palestina Hamas bertujuan untuk mengganggu potensi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
Biden menyatakan bahwa Arab Saudi ingin mengakui Israel.
Arab Saudi menyetujui negara tetangganya di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada 2020 di bawah pemerintahan AS sebelumnya, Donald Trump.
Riyadh tidak mengikuti jejaknya, dan mengatakan bahwa tujuan kenegaraan Palestina harus diselesaikan terlebih dahulu.
“Salah satu alasan Hamas menyerang Israel mereka tahu bahwa saya akan duduk bersama Saudi. Coba tebak? Saudi ingin mengakui Israel," ujarnya dilansir Reuters, pada Sabtu (21/10/2023).
Potensi normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya merupakan prioritas utama Menteri Luar Negeri Antony Blinken selama kunjungannya ke Riyadh, meskipun dia mengakui tidak ada kemajuan yang diharapkan dalam waktu dekat.
Baca Juga
Blinken mengatakan bahwa tidak heran jika sebagian motivasi dari serangan itu mungkin untuk mengganggu upaya menyatukan Arab Saudi dan Israel.
Lebih lanjut, Biden mengatakan bahwa prospek untuk menuju normalisasi masih ada, tetapi hal ini akan memakan waktu.
Seperti diketahui, Israel menanggapi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu dengan menggempur Gaza dengan serangan udara.
Serangan balasan itu telah menewaskan lebih dari 4.000 orang, dan Israel mengatakan akan bertindak untuk membebaskan warganya yang disandera oleh militan Hamas sambil memusnahkan kelompok tersebut.