Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Densus 88 Ringkus 6 Teroris JAD &JI di Sumsel dan Kalbar

Detamen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus 6 teroris JAD di Sumsel dan Kalbar. Ini detailnya.
Sejumlah anggota Densus 88 menunjukkan barang bukti senjata api dan barang bukti lainnya milik terduga teroris berinisial DE yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023). Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris DE pada 14. 17 WIB yang diduga pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan mengamankan 18 senjata rakitan. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Sejumlah anggota Densus 88 menunjukkan barang bukti senjata api dan barang bukti lainnya milik terduga teroris berinisial DE yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023). Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris DE pada 14. 17 WIB yang diduga pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan mengamankan 18 senjata rakitan. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

Bisnis.com, JAKARTA - Detamen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkan secara total enam tersangka teroris di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas (Karopenmas) Polri Ahmad Ramadhan mengatakan satu dari enam tersangka diduga terlibat jaringan teroris Jemaah Anshor Daulah (JAD).

“Densus 88 AT Polri menangkap 1 tersangka teroris jaringan Anshor Daulah di Kalbar," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).

Sementara itu, lima tersangka lainnya merupakan teroris jaringan Jemaah Islamiah (JI) di Sumatera Selatan.

Hanya saja, Ramadhan belum merincikan secara rinci mengenai tujuan maupun peranan masing-masing tersangka teroris yang ditangkap tersebut.

“Penyidik Densus masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan semua keterangan dan barang bukti,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa aksi teroris juga menjadi sorotan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Dalam apel operasi pemilu damai, dia mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pemilu sebelumnya terdapat enam aksi terorisme. Dengan demikian, pihaknya akan melakukan tindakan preventiv untuk menekan kasus terorisme.

"Optimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya sehingga kita bisa memastikan kita minimal kan tidak ada letupan sekecil apapun pada Pemilu 2024," ujarnya belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper