Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan pelamar program seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) posisi jaksa tercatat mempunyai predikat cumlaude dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Seleksi penerimaan CPNS pada 20 September hingga 11 Oktober 2023, terdapat 1.141 pendaftar lulusan perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan predikat cumlaude.
“Kami bersyukur banyak talenta terbaik dari program studi hukum di berbagai kampus ternama di Indonesia ikut dalam program seleksi penerimaan jaksa tahun 2023 ini," kata Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI Bambang Sugeng Rukmono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Para pelamar yang telah melengkapi seluruh tahap pendaftaran atau pelamar submit tersebut, termasuk dari 16.247 pelamar yang akan bersaing mengisi sekitar 2.000 formasi jaksa.
"Semoga dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas, para jaksa-jaksa muda dapat melanjutkan dan memastikan penegakan hukum serta menjaga kepentingan publik di Indonesia semakin kokoh," katanya.
Dalam program seleksi CPNS 2023 ini, kejaksaan menjadi salah satu favorit para pelamar kerja.
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah pelamar submit atau yang telah melengkapi seluruh tahap pendaftaran CPNS kejaksaan mencapai 214.207 pelamar. Jika ditotal dengan pelamar untuk kebutuhan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), jumlahnya sebanyak 216.339 pelamar.
Para pelamar itu akan mengisi sebanyak 7.846 formasi yang dibutuhkan oleh kejaksaan.
Bambang juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan berbagai kampus dengan program studi hukum terbaik di Indonesia yang mendorong lulusannya untuk ikut memperkuat barisan kejaksaan.
Sementara itu, pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah menilai wajar jika peminat CPNS kejaksaan membeludak, khususnya untuk jabatan jaksa, karena ada prestise dan rasa bangga saat bekerja di kejaksaan, khususnya sebagai jaksa.
"Bekerja sebagai jaksa kini merupakan sebuah prestise. Wajar banyak yang ikut terpanggil menjadi jaksa untuk bisa berprestasi dan melayani upaya penegakan hukum di Indonesia," katanya.
Trubus menilai selama tiga tahun ini kejaksaan telah melakukan berbagai perbaikan terkait transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola.
Menurutnya, perbaikan itu tidak hanya mengubah paradigma, namun juga perilaku dan pola pikir jajaran kejaksaan.
"Berbagai perubahan dan perbaikan menjadi stimulus bagi kepercayaan publik terhadap lembaga Kejaksaan. Publik menganggap kejaksaan kini memiliki keberanian dan kecakapan dalam melakukan penegakan hukum sesuai dengan tugas dan kewenangannya," jelasnya.
Korps Adhyaksa menjadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan publik paling besar. Berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 25 Agustus hingga 3 September 2023, Kejaksaan RI berhasil mempertahankan predikat sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik dengan tingkat kepercayaan sebesar 76 persen.