Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi-lagi Media Asing Soroti Politik Indonesia, Kini Beritakan Rekam Jejak Mahfud MD

Sejumlah media asing ikut menyoroti terpilihnya Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kiri) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) bergandengan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Mahfud MD secara resmi telah ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kiri) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) bergandengan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Mahfud MD secara resmi telah ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah media asing menyoroti terpilihnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Channel News Asia (CNA), misalnya, menyoroti sosok Mahfud yang dianggap malang melintang dalam pemerintahan Indonesia, mengingat rekam jejaknya sebagai politisi, akademisi Islam, dan mantan hakim.

Selain itu, media tersebut juga menggarisbawahi keterkaitan Mahfud dengan Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia.

"Mahfud, 66 tahun, merupakan politisi berpengalaman, cendekiawan Islam, dan mantan hakim. Dia juga punya ikatan dengan Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di negara [Indonesia] dan dunia," demikian bunyi laporan tersebut, dikutip Rabu (18/10/2023).

Mengawali karir sebagai dosen, Mahfud disebut menjadi menonjol dalam politik ketika ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 1998.

Setelah diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada 2000 dan menjadi Menteri Hukum dan HAM pada 2001, Mahfud menjadi ketua Mahkamah Konstitusi pada 2008.

Langkah Mahfud yang batal maju menjadi kandidat capres ataupun cawapres pada Pilpres 2014 dan 2019 juga disorot CNA.

Sementara itu, Reuters menyebut PDI Perjuangan (PDIP) telah memilih cawapres yang digambarkan sebagai sosok "menteri senior yang dihormati dalam kabinet".

Menurut sumber Reuters, Mahfud MD merupakan sosok yang dekat dengan Ketum PDIP Megawati, dan disebut seorang kritikus yang vokal terhadap korupsi.

“Dia bisa menjadi wasit yang baik di tengah persaingan politik dan bisnis yang seringkali terasa tidak adil,” kata Megawati sebagaimana dikutip.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper