Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Dirjen Amerop) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Umar Hadi menyatakan bahwa rangkaian kegiatan INA-LAC 2023 telah menghasilkan total transaksi bisnis senilai US$407.345.737,95 atau Rp6,4 triliun.
Dia menjelaskan nominal itu terdiri dari potensi transaksi bisnis senilai US$388.594.300 (Rp6,1 triliun) dan transaksi bisnis konkret senilai US$18.751.437,95 (Rp294 miliar).
"Transaksi bisnis ada alam sektor otomotif, CPO dan turunannya, briket arang, makanan dan minuman, furniture dan home decor, farmasi, busana, kesehatan dan kecantikan," katanya, saat Press Briefing di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Umar Hadi mengatakan bahwa pencapaian tersebut salah satunya dihasilkan dari 57 pertemuan business matching dalam INA-LAC 2023. Selain itu, juga telah berhasil ditandatangani 9 naskah kerja sama pada saat kegiatan dan 1 kesepakatan bisnis menjelang INA-LAC.
Adapun dia menjelaskan bahwa di antara beberapa kesepakatan bisnis yang bernilai besar adalah rencana pembelian produk ban senilai US$10 juta oleh BADAX Comercial (Brazil) dari EP Tyres, dan briket batu bara senilai US$1,2 juta (Rp18,8 miliar) dari CV Radiant Suryatama.
Lebih lanjut, serta rencana pembelian 1.500 MT minyak goreng senilai US$1,9 juta (Rp29,8 miliar) oleh Zendra Import SAC (Peru) dari PT Megasurya Mas.
Baca Juga
Dia mencatat bahwa dalam rangkaian acara INA-LAC 2023 dihadiri 636 peserta dari Indonesia dan 13 Negara Amerika Latin dan Karibia.
Menurutnya, sejauh ini telah terbangun jaringan bisnis INA-LAC yang memfasilitasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dengan mitra di 22 negara yang ada di kawasan.
Sementara itu, INA-LAC juga membantu mewujudkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Indonesia-Chile untuk perdagangan barang, dan akan dilanjutkan perundingan kedua negara untuk FTA perdagangan jasa.
"Selain Chile, pemerintah Indonesia juga berencana membentuk FTA dengan Peru serta Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan blok perdagangan MERCOSUR yang beranggotakan 4 negara yakni Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay," tambahnya.