Bisnis.com, JAKARTA - Surat Al-Kafirun merupakan surat ke-109 pada juz 30 dalam Alquran yang diturunkan di Mekkah sehingga tergolong dalam surat Makiyyah. Secara garis besar, kandungan surat Al-Kafirun membahas perihal orang-orang kafir Quraisy pada masa Nabi Muhammad SAW.
Dijelaskan dalam buku Intoleransi dalam buku pendidikan Islam? oleh Didin Syafruddin dan Hamid Nasuhi, surat Al-Kafirun berkisah tentang Nabi Muhammad SAW yang tidak mau mengikuti tata cara ibadah kaum Kafir Quraisy di zamannya.
Berikut ini adalah beberapa kandungan surat Al-Kafirun yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Kandungan surat Al-Kafirun
- Surat Al-Kafirun menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-orang selain mereka. Seluruh kekufuran adalah satu agama dan bertentangan dengan Islam.
- Surat Al-Kafirun berisi penolakan tegas atas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau sesaat, dengan tujuan apapun.
- Surat Al-Kafirun menegaskan tidak ada kompromi dalam perkara aqidah. Tidak dibenarkan kerjasama yang mencampurbaurkan dua aqidah yang berbeda.
- Surat ini juga menegaskan bahwa Rasulullah tidak akan menyembah berhala mereka sampai kapan pun.
- Surat Al-Kafirun berisi ajaran toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan beribadah. Bagi seseorang adalah agama sebagaimana pilihannya dan semua akan mendapatkan balasan sesuai pilihan tersebut.
- Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al-Quran karena mereka yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah berhala, sampai akhir hayatnya tidak pernah masuk Islam. Bahkan sebagiannya mati terbunuh dalam kondisi kafir.
2. Bacaan surat Al-Kafirun, Arab, Latin dan Artinya
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
qul yā ayyuhal kāfirụn
artinya: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Baca Juga
lā a’budu mā ta’budụn
artinya: “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.”
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
artinya: “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.”
وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum
artinya: “Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,”
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
artinya: “dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.”
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
lakum dīnukum wa liya dīn
artinya: “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
3. Keutamaan surat Al-Kafirun
Surat Al-Kafirun adalah surat ke-109 dalam Al-Quran. Meskipun surat ini pendek, berikut keutamaan surat Al-Kafirun:
- Penegasan Keesaan Allah: Surat Al-Kafirun menegaskan bahwa kita tunduk hanya kepada Allah. Ini adalah pernyataan tegas tentang keyakinan monoteistik dalam Islam.
- Penolakan Kompromi Dalam Keimanan: Surat ini mengajarkan kita untuk tidak mengkompromikan keyakinan tauhid (keesaan Allah) kita dan tidak mengikuti praktik-praktik penyembahan selain Allah.
- Ketaatan kepada Prinsip-Prinsip Islam: Surat ini mendorong kita untuk patuh pada ajaran Islam yang murni dan menolak praktik-praktik syirik dalam penyembahan.
- Pemberian Kepastian Dalam Keyakinan: Surat Al-Kafirun memperkuat keyakinan kita dalam Islam dan menegaskan keteguhan dalam keyakinan kita.
- Pesan Simplicity: Surat ini memberikan pesan yang sederhana namun kuat tentang keyakinan Islam yang lurus dan tulus.
Selain itu, surat ini juga mengajarkan kepada kita sikap tegas terhadap orang-orang kafir yang menyembah sesuatu selain Allah, sikap toleran terhadap mereka dalam hubungan sosial, namun menekankan bahwa tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok. Setiap individu memiliki kebebasan beragama dan hak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Itulah beberapa kandungan surat Al-Kafirun yang mungkin belum kamu ketahui. Surat Al-Kafirun mengandung pesan-pesan penting dan menegaskan komitmen kepada ajaran tauhid dalam Islam, menjadikannya salah satu surat yang penting dalam Al-Quran.