Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Hamas vs Israel: Dana Pertukaran Tahanan Iran US$6 Miliar Dipertanyakan

Bliinken menegaskan dana US$6 miliar yang dibekukan dalam pertukaran tahanan AS-Iran belum digunakan. Dana ini jadi sorotan setelah Hamas menyerang Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, pada Rabu, 11 Januari 2023. AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat kerja sama pertahanan di darat, di laut, dan di ruang angkasa saat mereka mengungkapkan keprihatinan yang berkembang tentang tantangan yang berkembang yang ditimbulkan oleh China dan oleh hubungannya dengan Rusia./Bloomberg
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, pada Rabu, 11 Januari 2023. AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat kerja sama pertahanan di darat, di laut, dan di ruang angkasa saat mereka mengungkapkan keprihatinan yang berkembang tentang tantangan yang berkembang yang ditimbulkan oleh China dan oleh hubungannya dengan Rusia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan mendadak kelompok Palestina Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023), dan pembalasan Israel telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan memusatkan perhatian pada kelompok Islam yang didukung Iran.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada hari Minggu (8/10/2023), bahwa Iran belum mampu membelanjakan satu dolar pun dari dana US$6 miliar yang dibekukan dalam pertukaran tahanan AS-Iran pada bulan September.

Dia juga mengatakan “belum melihat bukti bahwa Iran mengarahkan atau berada di balik serangan ini, namun yang pasti ada hubungan yang panjang.”

Melansir Reuters, Senin (9/10/2023), pada bulan Agustus, rincian perjanjian rumit yang disetujui Presiden Joe Biden dipublikasikan. Lima warga AS yang ditahan oleh Teheran diizinkan meninggalkan negara itu dengan imbalan transfer dana Iran sebesar US$6 miliar yang telah dibekukan di Korea Selatan. Pada saat yang sama, lima warga Iran yang ditahan di Amerika diizinkan keluar.

Berikut fakta dana pertukaran tahanan sebesar US$6 miliar

1. Uang senilai US$6 miliar adalah uang Iran yang telah dibekukan di bank-bank Korea Selatan. Setelah Washington, di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, memberlakukan larangan total terhadap ekspor minyak Iran dan memberikan sanksi terhadap sektor perbankan Iran pada tahun 2019, pendapatan minyak Iran diblokir di Seoul.

2. Dana tersebut tidak disalurkan ke Iran. Bank sentral Qatar mengawasi dana tersebut, yang masih berada di Doha.

“Faktanya adalah ini – tidak ada dana pembayar pajak AS yang terlibat,” kata Blinken kepada “State of the Union” CNN pada hari Minggu (8/10/2023).

 “Ini adalah sumber daya Iran yang dikumpulkan Iran dari penjualan minyaknya yang disimpan di sebuah bank di Korea Selatan.”

Berdasarkan ketentuan kesepakatan tahanan Iran, uang tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan, termasuk membeli makanan atau barang lain di luar Iran untuk diimpor, kata para pejabat AS.

Wakil Menteri Keuangan AS untuk bidang terorisme dan keuangan, Brian Nelson, mengatakan, "Semua uang yang disimpan dalam rekening terbatas di Doha sebagai bagian dari pengaturan untuk menjamin pembebasan lima orang Amerika pada bulan September tetap berada di Doha. Tidak satu sen pun telah dibelanjakan. Dana yang dibatasi ini tidak dapat disalurkan ke Iran – dana hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan pada masa depan. Saran apa pun yang bertentangan adalah salah dan menyesatkan."

Karena persyaratan uji tuntas terkait pertukaran ini, "Iran memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menghabiskan uang ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

“Dan, seperti yang telah kami katakan berkali-kali, dana tersebut hanya dapat digunakan untuk membeli makanan, obat-obatan, peralatan medis, dan produk pertanian untuk masyarakat Iran.”

3. Dikritik

Sebagian besar anggota Partai Republik yang bersaing untuk menjadi calon presiden dari partai tersebut pada tahun 2024 mencoba menghubungkan kesepakatan Biden dengan Iran dengan serangan tersebut, dan beberapa di antaranya menuduh, secara keliru, bahwa dia atau pembayar pajak AS mendanai serangan terhadap Israel.

Mengizinkan Iran mengakses dana tersebut dalam keadaan apa pun akan memperbaiki situasi anggarannya, membebaskan uang yang akan digunakan untuk tujuan lain, kata Nikki Haley, mantan Gubernur Carolina Selatan dan kandidat presiden Partai Republik tahun 2024.

“Mari kita jujur ​​kepada rakyat Amerika dan memahami bahwa Hamas mengetahuinya, dan Iran mengetahui bahwa mereka sedang memindahkan uang saat kita berbicara, karena mereka mengetahui bahwa US$6 miliar akan dikucurkan. Itulah kenyataannya,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper