Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara Hamas berterima kasih ke Iran atas bantuan berupa uang, senjata, dan peralatan lainnya untuk perang di Israel.
Dikutip video yang diunggah akun X @DrEliDavid, Senin (9/10/2023), Juru bicara Hamas yang menggunakan keffiyeh mengucapkan terimasih atas bantaun Iran.
“Kami berterima kasih kepada Iran yang telah memberi kami senjata, uang, dan peralatan lainnya. Mereka memberi kami rudal untuk menghancurkan benteng Zionis, dan membantu kami dengan rudal anti-tank,” katanya.
Spokesperson for Hamas: “We thank Iran who provided us with weapons, money and other equipment. They gave us missiles to destroy Zionist fortresses, and helped us with anti-tank missiles!”
— Dr. Eli David (@DrEliDavid) October 8, 2023
Looks like the $6 billion Biden gave Iran is being well spent…pic.twitter.com/JkyevqBmoO
Sementara berdasarkan laporan Wall Street Journal, para perwira dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran bekerja sama erat dengan Hamas selama beberapa bulan.
Rencana serangan itu telah dimulai pada bulan Agustus, untuk menyusun strategi dan mengoordinasikan serangan udara, darat, dan laut ke wilayah Israel – sebuah pencapaian yang signifikan.
Serangan terbesar dan terkoordisasi yang belum terjadi sejak Perang Yom Kippur tahun 1973.
Baca Juga
Dugaan rincian ini muncul dari pertemuan yang diadakan di Beirut, di mana petugas IRGC dilaporkan bertemu dengan perwakilan empat kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Hamas saat ini memegang kekuasaan di Gaza, sementara Hizbullah adalah kelompok militan Syiah dan faksi politik terkemuka di Lebanon.
Adapun para pejabat AS belum menemukan bukti nyata yang mendukung klaim keterlibatan Iran.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan CNN, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan belum punya bukti peran Iran dalam serangan tersebut.
“Kami belum melihat bukti bahwa Iran mengarahkan atau berada di balik serangan khusus ini, namun yang pasti ada hubungan yang panjang,” katanya.