Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Israel vs Pejuang Hamas, Korban Tewas Lebih dari 1000 Orang

Perang Israel vs Hamas mengakibatkan korban tewas lebih dari 1000 orang.
Warga Palestina memeriksa sebuah masjid yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, di Jalur Gaza Selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Foto
Warga Palestina memeriksa sebuah masjid yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, di Jalur Gaza Selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Korban tewas dalam perang pasukan Israel vs pejuang Hamas mencapai lebih dari 1000 orang dari kedua belah pihak.

Dikutip dari AP News, Senin (9/10/2023), kurang lebih 700 orang dilaporkan tewas di Israel. Jumlah korban jiwa ini sangat besar dan belum pernah terjadi selama beberapa dekade.

Adapun dari Gaza tercatat lebih dari 400 orang tewas dalam perang tersebut. Sehingga total korban tewas dari kedua belah pihak lebih dari 1.100. Selain itu, tercatat ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.

Setelah lebih 40 jam serangan Hamas ke wilayah Israel, pasukan Israel masih berperang untuk mengusir militan yang bersembunyi di beberapa lokasi.

Israel mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan khusus untuk mencoba merebut kendali empat situs Israel dari pejuang Hamas, termasuk dua kibbutzim yang dimasuki militan sebelumnya dalam serangan mereka.

Rekaman yang dirilis oleh polisi Israel dari satu area menunjukkan pasukan berlutut di rumput tinggi saat mereka terlibat baku tembak dengan militan Hamas di lapangan terbuka.

Deklarasi perang ini menandakan pertempuran yang lebih besar di masa depan, dan pertanyaan utamanya adalah apakah Israel akan melancarkan serangan darat ke Gaza, sebuah tindakan yang di masa lalu telah menimbulkan banyak korban jiwa.

Sementara itu, Hamas dan kelompok Jihad Islam yang lebih kecil mengklaim telah menawan lebih dari 130 orang dari dalam wilayah Israel dan membawa mereka ke Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka akan ditukar dengan pembebasan ribuan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper