Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina akan memproduksi atau membeli 100 trafo tegangan tinggi untuk mengantisipasi terulangnya serangan Rusia pada infrastruktur energi pada musim dingin.
Menurut laporan The Economist, Senin (2/10/2023), namun karena pemogokan sebelumnya terhadap pabrik-pabrik Ukraina, banyak trafo yang harus dibeli dari luar negeri.
Untuk melindungi pabrik Ukraina dari upaya serangan Rusia, trafo buatan luar negeri akan disimpan di Polandia atau Rumania sampai dibutuhkan.
Menteri Energi Herman Halushchenko mengatakan bahwa Ukraina telah memperoleh banyak pengalaman dalam menangani serangan skala besar dan konsekuensinya, dan para insinyur telah mengembangkan rencana inovatif untuk melindungi infrastruktur penting dan menjaga pasokan listrik tetap menyala.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa Rusia mungkin telah belajar dari kegagalan musim dingin lalu dalam mematikan sistem kelistrikan sepenuhnya, dan mungkin mengubah taktik mereka.
Rusia memulai serangan terhadap infrastruktur energi penting pada bulan Oktober 2022, yang menyebabkan kerusakan luas dan gangguan besar-besaran pada jaringan listrik.
Baca Juga
Menurut The Economist rata-rata rumah di Ukraina tanpa listrik selama rata-rata lima minggu antara bulan Oktober dan Desember.
Rusia sudah mulai menyerang struktur kritis Ukraina pada tahun ini, dan Ukraina telah berupaya keras untuk mempersiapkan diri menghadapi eskalasi serangan yang tak terelakkan pada musim dingin mendatang.