Pemberontakan Prigozhin, yang terjadi setelah berbulan-bulan beredarnya video sarat sumpah serapah menghina para pejabat tinggi militer Rusia, bisa dibilang merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak mantan mata-mata KGB itu naik ke puncak kekuasaan pada tahun 1999.
Pasukan Wagner mengambil alih Kota Rostov di Selatan, menembak jatuh beberapa pesawat Rusia dan maju ke arah Moskow sebelum berbalik arah 200 km (125 mil) dari Ibu Kota setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Para pelayat mengungkapkan rasa hormatnya kepada Prigozhin, yang mengenal Putin saat menjalankan bisnis restoran di St Petersburg pada tahun 1990an.
Dia kemudian memenangkan kontrak katering negara yang menguntungkan sehingga dia mendapat julukan, “koki Putin” dan melebarkan sayapnya ke media serta “pabrik troll” internet yang terkenal yang menyebabkan dia didakwa di Amerika Serikat karena ikut campur dalam pemilihan presiden tahun 2016.
Wagner membawanya lebih jauh ke pusat perhatian dengan kelompok tentara bayaran yang mengembangkan reputasi kebrutalan dan kekejaman.
“Dia benar-benar otoritas, seorang pemimpin,” ungkap Mikhail, seorang prajurit di angkatan bersenjata Rusia yang menolak menyebutkan nama keduanya, kepada kantor berita Reuters.
Baca Juga
Warga Moskow, Marta, yang juga menolak memberikan nama belakangnya, mengatakan orang-orang percaya pada Prigozhin tetapi Wagner telah “dipenggal” oleh kematian dia dan salah satu pendirinya Dmitry Utkin, mantan perwira pasukan khusus dan simpatisan Nazi .
Prigozhin juga seharusnya pindah ke Belarus sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan.
Rusia tampaknya akan terus menggunakan unit Wagner meskipun terjadi kekacauan baru-baru ini. (Andy Repi)