Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Masalah Cekik Wamentan, Prabowo: Saya Sekarang Membela Diri

Prabowo Subianto sampaikan pembelaan dirinya mengenai fitnah "cekik" wamenten, dengan cara bahas pencapaiannya sejak muda.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo menyapa para relawannya dari atas mobil usai meresmikan Rumah Relawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/8/2023). JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo menyapa para relawannya dari atas mobil usai meresmikan Rumah Relawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/8/2023). JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, SOLO - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto kembali membahas fitnah yang menyerang dirinya beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, Prabowo disebut melakukan tindak kekerasan terhadap Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Dalam agenda Seminar Nasional 'Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045' yang diadakan Institut Madani Nusantara, Prabowo jelaskan bahwa ia kerap dihujat dan difitnah.

Salah satu fitnah yang dilayangkan padanya yakni "mencekik" Wamentan saat rapat terbatas (ratas).

"Saya sering dihujat, difitnah, yang terakhir saya dibilang mencekek seorang wakil menteri di rapat kabinet lagi," ujarnya dalam pidato Seminar Kebangsaan, dikutip dari video yang diunggah KompasTV pada Sabtu (30/9/2023).

Ia pun mengatakan bahwa dirinya bukan mau membela diri, melainkan menjelaskan bahwa ia tak pernah berubah.

"Saya bukan mau membela diri, tapi saya mau menyampaikan orang-orang yang mengatakan saya berkhianat bergabung dengan Pak Jokowi, ternyata saya hanya mengatakan saya tidak pernah berubah,"

Prabowo kemudian bertanya kepada audien apakah boleh ia membela diri.

"Boleh kan membela diri? Fitnah saya kok, dibilang saya cekek, ya saya sekarang membela diri," ujarnya.

Pembelaan dirinya itu kemudian disampaikan Prabowo dengan menceritakan bahwa ia sudah turun ke masyarakat sejak lama.

Bahkan sejak dirinya masih berpangkat Letnan Kolonel, ia melatih para sarjana di desa-desa tertinggal.

"Mungkin sekarang sudah ada yang jadi bupati, jadi camat, dan sebagainya. Seribu di desa tertinggal seluruh Indonesia. Dan saya bangga dari seribu, hampir tidak ada yang gagal,"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper