Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sengketa Laut China Selatan Makin Sengit, Filipina Tegaskan Tak Akan Mundur

Filipina menegaskan tidak akan mundur menghadapi upaya China dalam mempertahankan perairan dangkal di Laut China Selatan yang berada dalam sengketa.
Kapal Angkatan Laut Filipina, BRP Sierra Madre, yang sudah kandas sejak tahun 1999, terlihat di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan./Reuters
Kapal Angkatan Laut Filipina, BRP Sierra Madre, yang sudah kandas sejak tahun 1999, terlihat di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Filipina menegaskan tidak akan mundur menghadapi upaya China yang menghalangi nelayannya memasuki Scarborough Soal, yang merupakan perairan dangkal di Laut China Selatan yang berada dalam sengketa.

Melansir Reuters, Rabu (27/9/2023), China memperingatkan Thailand untuk tidak memprovokasi dan menimbulkan masalah, sehari setelah Filipina memotong penghalang terapung setinggi 300 meter yang dipasang di perairan dangkal tersebut.

Perairan ini merupakan salah satu fitur maritim yang paling diperebutkan di Asia. Kedua negara mengerahkan personel penjaga pantai yang menyamar sebagai nelayan dengan menggunakan perahu kecil.

Langkah yang disebut Filipina sebagai operasi khusus tersebut berpotensi semakin memperkeruh hubungan dengan China yang telah memburuk tahun ini.

"Mereka mungkin akan mengembalikan penghalang terapung sekali lagi, mereka mungkin akan melakukan manuver-manuver yang membayangi dan berbahaya sekali lagi," ujar juru bicara penjaga pantai Filipina Komodor Jay Tarriela, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/9/2023).

Sebelumnya, dia mengatakan empat kapal China berada di daerah tersebut ketika sebuah kapal Filipina mendekat.

"Kami telah menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Filipina tidak akan mundur dan kami masih akan secara konsisten melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan keberadaan kami," kata Tarriela.

Scarborough Shoal merupakan tempat penangkapan ikan utama sekitar 200 km lepas pantai Filipina dan berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE). Perairan dangkal ini telah menjadi tempat perselisihan kedaulatan selama beberapa dekade terakhir.

China, yang menyebut wilayah tersebut sebagai Pulau Huangyan, menuduh Filipina mengganggu perairan China. Pada hari Selasa, China memperingatkan Filipina untuk menghindari provokasi.

"China dengan tegas menjunjung tinggi kedaulatan dan hak-hak maritim Pulau Huangyan, dan kami menyarankan pihak Filipina untuk tidak memprovokasi dan menimbulkan masalah," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin dalam sebuah konferensi pers rutin.

Hubungan Memburuk

Filipina dan China telah berulang kali berselisih mengenai wilayah tersebut, namun ketegangan telah mereda di bawah pemerintahan pro-China sebelumnya di Manila.

Namun, hubungan kembali memburuk tahun ini karena Presiden Ferdinand Marcos Jr, yang mengesahkan pemutusan hubungan dengan China, berusaha memperkuat hubungan dengan sekutunya, Amerika Serikat.

Upaya-upaya tersebut termasuk memberikan akses yang lebih luas kepada militer AS ke pangkalan-pangkalan Filipina. Langkah ini dikritik oleh China sebagai tindakan provokatif dan cenderung memicu ketegangan regional.

Kapal-kapal dari kedua negara telah berhadapan beberapa kali tahun ini di tempat lain di ZEE Filipina.

Manila menuduh penjaga pantai China melakukan tindakan berbahaya dan agresif seperti menggunakan laser kelas militer untuk menghalangi misi pengiriman pasokan ke pasukan yang ditempatkan di kapal perang yang berkarat.

Di sisi lain, China mengatakan bahwa pendudukan itu ilegal.

Pada hari Senin, tabloid nasionalis China Global Times mengutip seorang ahli yang mengatakan bahwa para pengambil keputusan di Filipina bertindak di bawah pengaruh AS yang bertekad untuk menghasut konflik demi membendung Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper