Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapan Jakarta Diguyur Hujan? Begini Penjelasan BMKG

BMKG memprediksi periode puncak musim hujan di wilayah RI akan berlangsung pada Januari dan Februari 2024.
Pengendara sepeda motor menembus hujan deras di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Pengendara sepeda motor menembus hujan deras di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi periode puncak musim hujan di wilayah RI akan berlangsung pada Januari dan Februari 2024.

Hal ini berhubungan dengan awal musim hujan yang secara umum diprediksi terjadi pada November 2023, tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia.

"Musim hujan umumnya akan tiba lebih lambat, serta curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya. Ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan lebih tinggi atau lebih rendah," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari situs resmi BMKG pada Selasa (26/9/2023).

Dia menerangkan bahwa awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan angin timuran (Monsun Australia) menjadi angin baratan (Monsun Asia).

Angin timuran diperkirakan aktif hingga November 2023 terutama di Indonesia bagian selatan, sedangkan angin baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari waktu normal.

Menurut Dwikorita, beberapa Zona Musim (ZOM) telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan, yaitu sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, serta sebagian kecil Kepulauan Riau.

Musim hujan akan segera terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan, lalu secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan, Jawa, kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.

“Sejak muncul pada pertengahan Mei 2023, gangguan iklim El Nino terus berkembang mencapai level El Nino moderat sejak akhir Juli 2023. Saat ini Indeks El Nino berada pada nilai +1.504, kondisi El Nino moderat ini diprediksi tetap bertahan hingga awal 2024,” katanya.

Sementara itu, di Samudera Hindia, pemantauan anomali suhu muka laut menunjukkan adanya kondisi IOD Positif dengan indeks saat ini sebesar +1.527 dan diprediksi akan tetap positif hingga akhir tahun 2023.

Superposisi fenomena El Nino dan IOD positif menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia menjadi lebih sedikit dari normalnya, yang berkaitan dengan kondisi curah hujan rendah sebagai penyebab kekeringan di Indonesia.

Dwikorita mengimbau kepada pemerintah dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan seperti risiko banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan atas normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Kami berharap informasi prakiraan musim hujan 2023/2024 ini dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah daerah dan sektor terkait untuk menyusun rencana aksi dini dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologi," tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper