Bisnis.com, JAKARTA - Hadas terbagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas besar. Secara umum, ulama dan ahli ilmu fiqh sudah menyepakati bahwa buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB), kentut adalah termasuk hadas kecil. Selengkapnya kamu perlu mengetahui perbedaan contoh hadas besar dan kecil.
Tidur dengan pantat atau punggung yang tidak menempel di alas permukaan, bersentuhan kulit dengan lawan jenis, menyentuh kemaluan adalah hal-hal yang menyebabkan hadas kecil sehingga diwajibkan untuk bersuci kembali.
Sementara hadas besar adalah hadas yang berada pada seluruh tubuh manusia sehingga harus disucikan seluruh tubuhnya dan dilarang untuk melakukan ibadah sebelum mandi wajib atau mandi besar.
Contoh Hadas Besar (Hadas Akbar)
- Berhubungan suami istri (Jima’)
- Haid
- Junub
- Keluar air mani
- Nifas
- Mimpi basah
- Menyentuh mayat
- Murtad
Contoh Hadas Kecil (Hadas Asghar)
- Buang air kecil (BAK)
- Buang air besar (BAB)
- Kehilangan kesadaran
- Menyentuh sesuatu yang najis
- Mengeluarkan sedikit darah (Bukan dari Haid atau Nifas)
- Menyentuh organ kelamin
Rukun Mandi Wajib untuk Membersihkan Hadas Besar
Awali dengan niat
Sebelum melaksanakan mandi wajib, hadirkan niat mandi untuk membersihkan hadas besar. Niat akan menjadi pembeda sebuah amalan. Tanpa niat, mengguyur tubuh akan menjadi mandi biasa yang tidak mensucikan hadas besar.
Mengguyur semua badan dengan air
Pada dasarnya, mandi adalah mengguyur seluruh tubuh dengan air. Aisyah ra. menuturkan tata cara mandi Rasulullah. “Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya” (HR.An Nasai).
Cara Mandi untuk Membersihkan Hadas Besar pada Wanita
Diriwayatkan Imam Muslim, Ummi Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?”. Rasulullah menjawab, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci” (HR.Muslim).
Tata Cara Membersihkan Hadas Besar
- Mencuci tangan tiga kali sebelum memulai (sebelum tangan dimasukkan ke dalam bejana dan sebelum digunakan untuk membasuh tubuh). Tujuannya, membersihkan tangan terlebih dahulu.
- Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan menggunakan tangan kiri. Disunnahkan beristinja’ dengan memakai air.
- Membersihkan tangan setelah digunakan untuk membersihkan kemaluan. Mensucikan atau membersihkan tangan dilakukan dengan memakai debu, tanah, atau sabun. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran.
- Berwudhu, sebagaimana wudhu sebelum shalat. Langkah ini termasuk sunnah dan tidak wajib.
- Mengguyur air di kepala sebanyak tiga kali, dengan memastikan hingga sampai ke pangkal rambut. Kemudian mencuci kepala bagian kanan, lalu bagian kiri.
- Setelah itu menyela-nyela rambut, seperti dalam hadis dari Aisyah ra. “Jika Rasulullah mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya” (HR.Bukhari).
- Mengguyurkan air ke seluruh tubuh. Disunnahkan untuk memulai dengan mengguyur tubuh bagian kanan, kemudian bagian kiri.
Cara Membersihkan Hadas
Hadas dapat dibersihkan dengan wudlu dan tayammum (untuk hadas kecil) atau dengan mandi wajib (untuk hadas besar). Sedangkan najis dapat dibersihkan dengan bersuci, yakni dengan menghilangkan bentuk najisnya misalnya dengan air suci, batu, tanah, tissu, atau dengan benda-benda suci lainnya yang sejenis.
Itulah beberapa contoh hadas besar dan kecil yang mungkin belum kamu ketahui.