Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Melunak, Bakal Kirim Bantuan Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Presiden AS Joe Biden disebutkan akhirnya menyetujui mengirimkan bantuan rudal jarak jauh ke Ukraina, setelah sebelumnya menolak.
Pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dan Rudal Hyunmoo II Korea Selatan, menembakkan rudal ke perairan Laut Timur, lepas pantai Korea Selatan, 5 Juli 2017./Handout via REUTERS
Pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dan Rudal Hyunmoo II Korea Selatan, menembakkan rudal ke perairan Laut Timur, lepas pantai Korea Selatan, 5 Juli 2017./Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden dikabarkan telah menyetujui penyediaan rudal jarak jauh ATACMS dalam jumlah terbatas ke Ukraina, menyusul permintaan Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Dilansir Bloomberg pada Jumat (22/9/2023), hal itu disampaikan oleh sumber yang mengetahui perkara rencana itu. Sikap Biden berubah setelah pada awalnya menolak untuk menyediakan senjata, sebagaimana diminta oleh Zelenskiy secara berulang kali demi menekan musuh di kawasan yang dikuasai oleh Rusia.

Biden memberitahu Zelenskiy keputusannya pada Kamis lalu, saat Presiden Ukraina tersebut mengunjungi Washington untuk mendapatkan lebih banyak dukungan, ujar salah satu sumber.

Pihak Gedung Putih, Pentagon, dan Kementerian Dalam Negeri AS menolak berkomentar mengenai kabar ini. Pada media briefing yang diselenggarakan Kamis (21/9/2023), Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Biden memutuskan tidak akan menyediakan rudal ATACMS, tetapi tidak menutup kemungkinan di masa depan.

Sementara, Zelenskiy menyakini Pemerintah AS akan mengirimkan banyak bantuan senjata yang diperlukan Ukraina. Sehari sebelumnya, dia juga menyampaikan rasa optimisnya AS akan menyediakan rudal jarak jauh, hanya saja belum tahu kapan waktu pastinya. "Kami tidak punya cara lain," katanya.

Dewan legislatif AS sebelumnya juga menyuarakan perlunya mengirim rudal ATACMS ke Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Disebutkan ada sejumlah jenis rudal, salah satunya dengan jarak tempuh antara 165 km dan 300 km.

Senator Komite Hubungan Luar Negeri James Risch menyatakan dalam sebuah pernyataan ke Bloomberg bahwa ATACMS telah berada dalam daftar senjata yang bisa membuat Ukraina lebih kuat dan delay pengiriman dari AS dinilai memalukan.

Namun, sejumlah pejabat pemerintah enggan menyediakan ATACMS, atau Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, karena takut Ukraina akan menggunakan sistem tersebut untuk menyerang sasaran di kawasan Rusia dan memicu konflik yang lebih luas di luar Ukraina.

Para pejabat juga menyebutkan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan rudal AS yang mungkin diperlukan untuk konflik di tempat lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper