Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Kanada pada Jumat (22/9/2023) dalam kunjungan mendadak untuk menggalang dukungan bagi negaranya.
Televisi Kanada menunjukkan Perdana Menteri Justin Trudeau bertemu Zelensky di landasan pacu di Ottawa, yang menjadi perjalanan pertama Zelensky ke Kanada sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Zelensky datang dari Washington, di mana dia menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan politisi lainnya untuk mendapatkan pendanaan lebih lanjut untuk dalam melawan invasi pasukan Rusia.
Awal pekan ini, dia mendesak para pemimpin dunia untuk terus mendukung Ukraina di PBB. Namun, ketegangan diplomatik meningkat setelah Zelensky mengkritik Polandia, Slovakia, dan Hongaria karena melarang impor gandum Ukraina.
Dukungan terhadap upaya perang Ukraina juga menjadi perdebatan di beberapa negara, karena banyak negara yang kekurangan sumber daya untuk disumbangkan.
Di AS sendiri, skeptisisme Partai Republik mengenai pendanaan perang semakin meningkat meskipun ada permintaan dari Biden untuk tidak meninggalkan Ukraina.
“Rusia yakin dunia akan lelah dan membiarkan mereka melakukan tindakan brutal terhadap Ukraina tanpa konsekuensi apa pun,” kata Biden, dikutip dari BBC pada Jumat (22/9/2023).
Kongres AS kini telah mengesahkan bantuan senilai lebih dari US$110 miliar untuk Ukraina, tetapi jajak pendapat menunjukkan turunnya dukungan warga AS terhadap bantuan berikutnya.
Banyak anggota Partai Republik berpendapat bahwa dana tersebut akan lebih baik digunakan untuk masalah-masalah dalam negeri. Tetapi, selama kunjungan Zelensky, Presiden Biden menyetujui pendanaan lebih lanjut untuk Kyiv senilai US$325 juta.
Jumlah tersebut mencakup peningkatan pertahanan udara, namun bukan rudal jarak jauh seperti yang diminta oleh Zelensky.
Adapun Polandia juga mengumumkan pada Rabu (20/9/2023) bahwa mereka tidak akan lagi mengirimkan senjata baru ke Ukraina, dan sebaliknya akan fokus pada pertahanan diri dengan senjata yang lebih modern.