Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengakhiri kunjungannya ke Rusia pada Senin (18/9/2023) dengan membawa beberapa “oleh-oleh” hasil pemberian beberapa tokoh Rusia.
Dikutip dari Reuters pada Senin (18/9/2023), hadiah tersebut akan dibawa Kim ke museum “persahabatan”, tempat penyimpanan hadiah yang diterima oleh tiga generasi pemimpin Korea Utara.
Usai pertemuan puncak, Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin secara simbolis bertukar senapan sebagai tanda persahabatan. Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kim menerima senapan buatan Rusia “dengan kualitas terbaik”, sedangkan Putin menerima senapan yang "dibuat khusus oleh pengrajin Korea Utara".
Putin juga memberikan sarung tangan kosmonaut yang telah dikenakan di luar angkasa, kata kantor berita Rusia TASS.
Gubernur wilayah Primorsky, Oleg Kozhemyako memberi Kim satu set pelindung tubuh modern yang melindungi area dada, bahu, tenggorokan, hingga selangkangan. Menurut sumber yang sama, Kim juga menerima lima drone serang satu arah dan sebuah drone pengintai Geranium-25, yang banyak digunakan Rusia dalam perang di Ukraina.
Hal ini melanggar setidaknya dua resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara yang diberlakukan karena larangan aktivitas rudal dan nuklirnya.
Baca Juga
Selain itu, Kim juga menerima topi bulu dari Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Vladivostok. Menariknya, menurut kantor berita Rusia RIA, terjadi “perdebatan” untuk menentukan ukuran topi yang tepat.
Duta Besar Rusia untuk Korut Alexander Matsegora menyarankan ukuran yang sedikit lebih kecil dari "kepalanya yang sangat besar", tetapi ternyata ukuran tersebut pas untuk Kim Jong-un.
“Penting juga bahwa ini adalah hadiah dari hati. Dan Kamerad Kim Jong-un menyukainya,” kata Matsegora.
Sebelumnya, Kim memulai kunjungannya dengan singgah di kota perbatasan Rusia Khasan, di mana ia dihadiahi foto Yuri Gagarin, kosmonaut yang merupakan manusia pertama yang mengorbit Bumi.
Adapun Korea Utara telah berupaya keras untuk memamerkan hadiah-hadiah yang diterima tiga generasi pemimpinnya dengan mendedikasikan sebuah museum khusus.
Terletak di perbukitan Gunung Myohyangsan, 160 km dari Pyongyang, Pameran Persahabatan Internasional adalah dua bangunan beton megah yang dibangun dengan gaya arsitektur tradisional dengan atap ubin biru.
Menurut media pemerintah Korea Utara, museum ini dibuka pada tahun 1978, dan memiliki lebih dari 100 ruang pameran dengan lebih dari 115.000 item dari setidaknya 200 negara. Skala dan pentingnya koleksi ini membuatnya sebanding dengan Louvre di Paris, kata sumber yang sama.
Koleksinya meliputi barang-barang kristal yang dikirim dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter, set cangkir teh dari Presiden Prancis Francois Mitterrand, sebuah bola basket yang ditandatangani oleh Michael Jordan yang diberikan oleh mantan Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright saat kunjungannya pada tahun 2000, serta sebuah senapan yang diberikan oleh pemimpin Kuba Fidel Castro.
Sementara itu, propaganda sangat berperan dalam bagaimana hadiah dari Korea Selatan ditampilkan. Televisi layar lebar dari mantan Presiden Kim Dae-jung yang melibatkan Pyongyang dalam kebijakan perdamaian mendapatkan tampilan yang menonjol.
Sedan Dynasty dari Hyundai Motor dihadiahkan kepada Kim Jong-il oleh pendiri Grup Hyundai yang lahir di Korea Utara, Chung Ju-yung. Dia mempelopori investasi di Korea Utara setelah KTT antar-Korea pada 2000.