Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadilan Perintahkan Mantan Deputi Ukraina Ditahan Gegara Berkhianat dan Pro-Rusia

Pengadilan Ukraina memerintahkan mantan Deputi Rakyat Ukraina ditahan selama 60 hari tanpa opsi jaminan karena dicurigai berkhianat dan pro-Rusia.
Bendera Ukraina/wikimedia
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Ukraina memerintahkan mantan Deputi Rakyat Ukraina Nestor Shufrych ditahan selama 60 hari tanpa opsi jaminan karena dicurigai berkhianat dan pro-Rusia.

Dilansir dari Reuters, Nestor Shufrych dituduh memelihara kontak dengan seorang buronan anggota parlemen Ukraina yang dicurigai oleh penyelidik bekerja untuk dinas keamanan Rusia dan bersekongkol dalam rencana mendorong separatisme pro-Moskow di Ukraina timur.

Video pengadilan Kyiv yang berisi perintah penahanan Shufrych beredar di berbagai situs berita Ukraina.

"Inilah yang dibutuhkan pihak berwenang," kata Shufrych dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh Public Suspilne Television ketika petugas pengadilan memborgolnya dan membawanya pergi.

Laporan berita mengutip pengacara Shufrych yang mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.

Shufrych sudah lama menjadi anggota kelompok politik yang bersahabat dengan Moskow, termasuk salah satu partai yang dilarang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dia menjabat sebagai Menteri Layanan Darurat di bawah kepemimpinan Presiden Viktor Yanukovych, yang melarikan diri dari Ukraina setelah pemberontakan massal pada tahun 2014 yang memicu aneksasi Krimea oleh Rusia.

Penyelidik dari dinas keamanan SBU mengatakan dia juga memiliki hubungan dekat dengan Viktor Medvedchuk, seorang raja bisnis dan mantan anggota parlemen yang dikirim ke pengasingan di Rusia tahun lalu dengan imbalan tawanan perang Ukraina.

Para penyelidik mengatakan Shufrych telah melaksanakan instruksi pejabat Rusia dan pro-Rusia untuk mempromosikan kebijakan pro-Moskow di Ukraina.

Dia mengadakan pembicaraan dengan kelompok separatis di Ukraina timur pada tahun 2014 dan mendesak pihak berwenang Ukraina untuk mempertimbangkan membuat kesepakatan dengan Moskow mengenai pembentukan wilayah pro-Rusia.

Meskipun ada larangan partai, Shufrych tetap menjadi anggota parlemen dan sejak 2019 memimpin komite kebebasan berpendapat.

Pihak berwenang mengatakan penggeledahan di rumah Shufrych pada hari Jumat (15/9/2023) menemukan dokumen tentang pembentukan entitas separatis di Ukraina timur serta medali Rusia dan tanda kebesaran lainnya. (Nizar Fachri Rabbani)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper