Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Ukraina memerintahkan mantan Deputi Rakyat Ukraina Nestor Shufrych ditahan selama 60 hari tanpa opsi jaminan karena dicurigai berkhianat dan pro-Rusia.
Dilansir dari Reuters, Nestor Shufrych dituduh memelihara kontak dengan seorang buronan anggota parlemen Ukraina yang dicurigai oleh penyelidik bekerja untuk dinas keamanan Rusia dan bersekongkol dalam rencana mendorong separatisme pro-Moskow di Ukraina timur.
Video pengadilan Kyiv yang berisi perintah penahanan Shufrych beredar di berbagai situs berita Ukraina.
"Inilah yang dibutuhkan pihak berwenang," kata Shufrych dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh Public Suspilne Television ketika petugas pengadilan memborgolnya dan membawanya pergi.
Laporan berita mengutip pengacara Shufrych yang mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.
Shufrych sudah lama menjadi anggota kelompok politik yang bersahabat dengan Moskow, termasuk salah satu partai yang dilarang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca Juga
Dia menjabat sebagai Menteri Layanan Darurat di bawah kepemimpinan Presiden Viktor Yanukovych, yang melarikan diri dari Ukraina setelah pemberontakan massal pada tahun 2014 yang memicu aneksasi Krimea oleh Rusia.
Penyelidik dari dinas keamanan SBU mengatakan dia juga memiliki hubungan dekat dengan Viktor Medvedchuk, seorang raja bisnis dan mantan anggota parlemen yang dikirim ke pengasingan di Rusia tahun lalu dengan imbalan tawanan perang Ukraina.
Para penyelidik mengatakan Shufrych telah melaksanakan instruksi pejabat Rusia dan pro-Rusia untuk mempromosikan kebijakan pro-Moskow di Ukraina.
Dia mengadakan pembicaraan dengan kelompok separatis di Ukraina timur pada tahun 2014 dan mendesak pihak berwenang Ukraina untuk mempertimbangkan membuat kesepakatan dengan Moskow mengenai pembentukan wilayah pro-Rusia.
Meskipun ada larangan partai, Shufrych tetap menjadi anggota parlemen dan sejak 2019 memimpin komite kebebasan berpendapat.
Pihak berwenang mengatakan penggeledahan di rumah Shufrych pada hari Jumat (15/9/2023) menemukan dokumen tentang pembentukan entitas separatis di Ukraina timur serta medali Rusia dan tanda kebesaran lainnya. (Nizar Fachri Rabbani)