Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Ekspor Nikel, Jokowi Tak Gentar Lawan Uni Eropa di WTO

Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak takut dengan gugatan Uni Eropa (UE) terkait moratorium ekspor nikel di WTO.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah /foc.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah /foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak takut dengan gugatan Uni Eropa (UE) terkait moratorium ekspor nikel di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).   

Diketahui bahwa Indonesia kalah gugatan dengan Uni Eropa di hadapan WTO terkait larangan ekspor nikel. Meskipun demikian, Jokowi tetap menegaskan bahwa pihaknya akan terus melawan larangan ekskpor nikel ini.

Dia ingin terus mengembangkan nikel agar dapat diekspor menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah dan bukan nikel mentah yang tidak memiliki nilai tambah.

“Kenapa Uni Eropa ngamuk dan bawa kita ke WTO, ya karena itu (hilirasi). Karena dulu nilai tambah di sana bukan di sini, dia tidak mau jadinya kita digugat (ke WTO). Tapi kita lawan,” kata Jokowi di acara Rakernas Seknas Jokowi di Hotel Salak The Haritage, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

Sebelumnya, polemik ekspor nikel ini kian menjadi persoalan. Pasalnya, nikel merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam baterai kendaraan listrik.  

Pada periode 2017 hingga 2018, komoditas ekspor Indonesia khususnya nikel tercatat hanya US$3,3 miliar. Kemudian, saat larangan ekspor nikel diterapkan, nilai ekspor komditas tersebut terkerek naik hingga 10 kali lipat mencapai US$30 miliar. Indonesia dilaporkan menjadi salah satu negara yang memiliki potensi nikel terbesar mencapai 25 persen atas cadangan dunia.

Jokowi mengatakan bahwa dia tidak takut kembali digugat. Menurutnya gugatan tersebut adalah hal biasa karena kebijakan tersebut hanya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas minerba dalam negeri. 

"Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi, supaya nilai tambah dinikmati di dalam negeri," jelas Jokowi beberapa waktu silam. 

Terbaru, pemerintahan Jokowi telah resmi menghentikan ekspor biji bauksit per 10 Juni 2023. Jokowi dan jajarannya siap untuk menghadapi konsekuensi dari pelarangan tersebut, termasuk gugatan di WTO. Jokowi juga menegaskan komoditas emas juga akan didorong untuk dilakukan hilirisasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper