Bisnis.com, JAKARTA - Perang modern sangat bergantung pada persediaan senjata canggih misalnya dalam perang Rusia vs Ukraina.
Negara yang punya persediaan senjata lebih banyak dan lebih canggih, mereka punya potensi memenangkan perang lebih tinggi.
Adapun Rusia disebut-sebut punya persediaan senjata tak terbatas, benarkah?
Menurut pakar dari Defense Express Media & Consulting Company , pada awal Februari 2022, Rusia hanya memiliki 10.000 tank di gudang, belum termasuk model T-55 dan T-62 yang lebih tua, dengan 3.300 tank semua tipe dalam layanan aktif.
Rusia memiliki kemampuan untuk memulihkan potensi tank mereka. Menurut informasi dari sumber terbuka, pabrik Uralvagonzavod dapat memproduksi 10-15 tank T-90M Proryv (Terobosan - red.) baru per bulan. Ini adalah pabrik tank utama Rusia dengan tenaga kerja 12.000 orang, termasuk buruh kontrak.
Dipercaya juga bahwa secara teoritis, Rusia dapat memodernisasi hingga 50 tank per bulan. Misalnya, mereka mengambil tank T-72B dan T-80BV tua dari tempat penyimpanan, tidak hanya memperbaikinya tetapi juga melengkapinya dengan peralatan yang relatif modern.
Baca Juga
Atau mereka sekadar memperbarui tank-tank Soviet yang lama dan mengirimkannya ke garis depan.
Kategori unit artileri self-propelled Rusia lainnya yang sangat berbahaya adalah 2S4 Tyulpan. Meskipun jarak tembaknya kurang dari 20 kilometer, tank ini memiliki kaliber 240 mm.
Rusia telah menggunakan mortir serupa untuk menembaki Azovstal, yang kini mereka coba gunakan untuk menargetkan pasukan Ukraina di selatan.
Menurut pernyataan Rusia, mereka mulai membentuk unit tambahan baru di sekitar kedua jenis sistem artileri tersebut.
Satu divisi membutuhkan 18 sistem artileri, dan satu baterai terdiri dari 6 sistem artileri. Mengingat kekuatan sistem artileri ini, artileri Rusia menimbulkan masalah bagi Ukraina.
Bahkan di bawah sanksi, Rusia tidak hanya dapat memproduksi roket tetapi juga pesawat terbang. Menurut data yang relatif relevan untuk tahun 2022, Angkatan Udara Rusia menerima 20 pesawat tempur.
Dalam konteks apa yang berhasil dicapai oleh pertahanan udara Ukraina, hal ini mungkin tampak tidak signifikan, karena mereka berhasil menembak jatuh 200 unit pada Mei 2022.
Di sisi lain, terdapat informasi bahwa Rusia telah menerima setidaknya 10 pesawat baru seperti Su-35. dan Su-34 tahun ini, dan mereka berencana untuk memproduksi atau memperbarui total 40 pesawat militer dari semua jenis (termasuk produksi pesawat tempur latih Yak-130, yang juga telah mulai mereka pasok ke Iran, dan perbaikan Tu -160 pembom).