Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto perihal latar belakang panggung berwarna serba kuning usai memberikan laporan di Proyek Strategis Nasional 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi usai Ketua Kadin Arsjad Rasjid, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan laporan di panggung.
“Tadi saya melihat waktu Bapak Ketua Kadin naik ke panggung fotonya bagus. Keluar lagi yang kedua saat Pak Menteri BPN berada di podium juga sama, fotonya ganteng karena berkumis, Kemudian Pak Menko Perekonomian, Ketua KBPIP naik ke panggung background-nya langsung ganti kuning,” ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Presiden mengaku sempat tidak memahami mengapa background Airlangga Hartarto berwarna kuning, namun setelah dicermati dirinya baru menyadari bahwa sebentar lagi merupakan tahun politik.
“Saya awal-awal belum nangkep ini kok kuning terus background-nya. Akhirnya saya nangkep....oh ini sudah tahun politik, untuk menunjukkan bahwa beliau itu ketua Golkar gitu loh. Kalau saya blak-blakan lah maunya biar bapak ibu tahu bahwa Pak Airlangga itu Ketua Golkar,” jelasnya.
Jokowi kemudian memuji kinerja Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto yang mampu menuntaskan pembebasan lahan di sejumlah proyek.
Baca Juga
Pujian tersebut disampaikan oleh Jokowi saat berpidato mengenai penyelesaian pembangunan infrastruktur, di mana masalah utama dalam menjalankan proyek adalah terkait dengan pembebasan lahan.
“Hati-hati, bukan sesuatu yang gampang di lapangan, kita tahunya telah selesai jalan tol, telah selesai bendungan, telah selesai airport, telah selesai pembangkit listrik, tapi tidak tahu bahwa persoalan di lapangan begitu sangat rumitnya, utamanya pembebasan lahan,” ujar Jokowi.
Namun demikian, permasalah pembebasan lahan kini hampir selesai. Menurut Jokowi hal ini karena ada pengaruh dari Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto yang merupakan mantan dari Panglima TNI, yang memiliki peran untuk memuluskan pembebasan lahan dari proyek nasional.
“Pak Hadi ini kalau ke bawah ada persoalan lahan senyum gitu saja rampung semuanya. Pada senyum loh. Belm diem, kalau diem langsung urusan pembebasan lahan rampung,” jelasnya.
Jokowi melanjutkan, dari permasalahan pembebasan lahan tersebut, terdapat 126 juta bidang yang harus diberikan sertifikat. Namun, ketika posisi Menteri ATR/BPN dijabat oleh Hadi Tjahjanto, pemberian sertifikat yang sudah terealisasi sebanyak 106 juta.
“Saya ingat 2015 itu baru 46 juta bidang yang sudah bersertifikat, artinya masih 80 juta bidang yang harus disertifikatkan. Saya kira harus tepuk tangan pada Pak Hadi karena tadi disampaikan dari 126 juta sudah 106 juta yang telah diselesaikan,” jelasnya.
Seiring pencapaian tersebut, Jokowi berharap permasalahan pembebasan lahan bisa seluruhnya tuntas pada 2024. Meskipun tidak tercapai, dia meyakini permasalahan ini tidak akan mempersulit calon presiden yang akan menjabat pada tahun depan karena penyelesaian pemberian sertifikat ini tinggal beberapa bidang saja.
“Kalau kepeleset ya masuk ke presiden berikutnya, setahun lah baru rampung. Sehingga ini juga mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada karena ada legalnya, sertifikatnya ada semua,” jelasnya.