Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Buruh Pastikan Tidak Dukung Anies di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Partai Buruh dipastikan tidak mendukung Anies di Pilpres 2024 usai mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya karena perpecahan buruh yang tengah terjadi
Partai Buruh Pastikan Tidak Dukung Anies di Pilpres 2024, Ini Alasannya. Presiden KSPI Said Iqbal di lokasi demo buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022) - BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.
Partai Buruh Pastikan Tidak Dukung Anies di Pilpres 2024, Ini Alasannya. Presiden KSPI Said Iqbal di lokasi demo buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022) - BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh tidak akan mendukung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengakui pihaknya sempat mempertimbangkan Anies menjadi capres usungan Partai Buruh sesuai hasil rapat kerja nasional (rakernas) pada Februari 2023. Meski demikian, dinamika yang berjalan membuat nama dieliminasi dari daftar kandidat capres usungan Partai Buruh.

“Dari masa pencermatan, nama Anies Baswedan dieliminasi oleh rapat presidium berdasarkan [rekomendasi] organ struktur partai dan organ pendiri partai,” jelas Said dalam konferensi pers seperti yang ditayangkan YouTube KompasTV, Rabu (13/9/2023).

Dia menjelaskan setidaknya ada dua alasan Partai Buruh mengeliminasi Anies. Pertama, sikap tim sukses Anies yaitu Sudirman Said yang dirasa ingin memecah belah KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dengan SPN (Serikat Pekerja Nasional).

Padahal, lanjutnya, SPN merupakan anggota dari KSPI namun Sudirman Said menggoda segelintir elite SPN nyatakan sikap dukung pencapresan Anies. Akhirnya, pada awal Agustus 2023, SPN deklarasi dukung Anies.

Sementara itu, KSPI yang merupakan salah satu organisasi pembentuk Partai Buruh belum tentukan sikap. Sikap Sudirman Said itu pun membuat Partai Buruh melihat Anies secara negatif.

“Sudirman Said mengobok-obok KSPI dan SPN. Itu prinsip, di partai itu disiplin ya, sebelum ada keputusan partai, enggak boleh mengambil sikap setiap organisasi,” ujar Said.

Kedua, Anies dirasa tidak amanah karena khianati partai politik yang sudah lama mendukungnya. Said tidak menyebut nama partai yang dimaksud namun Demokrat beberapa waktu lalu mencabut dukungan atas pencapresan Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan.

“Kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, sepertinya karyawan partai,” katanya.

Dengan dieliminasinya Anies, Said menjelaskan kini tinggal enam nama kandidat capres yang akan didukung Partai Buruh. Mereka yaitu Ganjar Pranowo (didukung 12 provinsi), Prabowo Subianto (12 provinsi), Said Iqbal (8 provinsi), Najwa Shihab (2 provinsi), Rizal Ramli (2 provinsi), dan Rocky Gerung (2 provinsi).

“Total 38 provinsi. Jadi provinsi menampung organ-organ serikat buruh di masing-masing kabupaten kota dan struktur partai buruh di kabupaten/kota. Jadi ada 6 calon,” ungkapnya.

Nantinya, Partai Buruh akan mendeklarasikan satu capres usungan pada 9 Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper